Pertanianku — Terung jepang atau nasubi memiliki penampilan yang agak sedikit berbeda dengan terung umumnya. Perbedaan tersebut hanya terletak pada bentuk terung yang terlihat lebih bulat menyerupai telur. Sementara itu, warna buahnya hampir sama, yaitu ungu tua sampai kehitaman dan memiliki motif seperti batik. Budidaya terung jepang di Indonesia sudah dilakukan sejak 1970-an. Saat itu tanaman sayuran ini ditanam di daerah Cipanas dan sekitarnya.

Sama seperti tanaman terung umumnya, terung jepang dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl. Namun, tanaman ini membutuhkan lahan yang mengandung banyak bahan organik untuk tumbuh subur. Oleh karena itu, lahan yang tergolong tidak memiliki kandungan organik perlu diberi pemupukan terlebih dahulu. Selain itu, drainase lahan tersebut juga harus diperbaiki karena tanaman tidak tahan terhadap genangan air.
Selain kandungan bahan organik dan drainase, Anda harus memerhatikan tingkat keasaman atau pH tanah. Tanaman terung jepang membutuhkan tanah dengan pH sebesar 5—6.
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah sudah dilakukan sejak dua minggu sebelum tanam. Tanah dicangkul terlebih dahulu, kemudian bersihkan gulma atau rumput liar. Setelah itu, campurkan tanah dengan pupuk kandang atau kompos dan buatlah bedengan dengan lebar 100—120 cm, tinggi 40—50 cm, dan panjang disesuaikan dengan lahan.
Jarak antarbedengan sekitar 30—40 cm, jarak tersebut berfungsi sebagai drainase. Setelah selesai, tutup bedengan dengan mulsa jerami dan buat lubang tanam dengan jarak antarlubang 60—70 cm.
Pembibitan
Penyemaian bibit tanaman dapat dilakukan di polibag berukuran 5 cm × 7 cm. Media semai yang digunakan adalah campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:2. Benih sebaiknya direndam di dalam air terlebih dahulu, kemudian dibungkus semalaman dengan kain atau handuk. Setelah itu, benih sudah siap disemai.
Berikan naungan pada media semai dan lakukan penyemprotan air serta pestisida secara rutin. Benih sudah bisa dipindahkan setelah memiliki 3—4 helai daun.
Penanaman
Saat penanaman benih, berikan campuran pupuk Urea, TSP, KCl, dan NPK dengan perbandingan 2:1:1:1 pada lubang tanam dan dosisnya sebesar 50—100 gram per batang tanam. Setelah benih selesai ditanam, siram tanaman dan berikan ajir agar benih dapat tumbuh tegak lurus.
Perawatan
Tanaman perlu diberikan pupuk dengan dosis yang sama saat sudah berumur 20—25 hari. Setelah itu, berikan lagi pupuk setelah 15—20 hari pemupukan kedua. Selanjutnya, tanaman perlu diberikan pupuk NPK setiap 20 hari sekali. Jangan lupa lakukan penyiangan dan pendangiran ketika sedang memberikan pupuk. Lakukan penyemprotan pestisida secara rutin sejak tanaman berumur 10 hari.
Panen
Tanaman terung jepang dapat dipanen setiap 1—2 hari sekali dengan cara menggunting tangkai buahnya. Ukuran buah yang dipanen dapat disesuaikan dengan permintaan atau selera Anda.