Langkah Mudah dan Tepat Merawat Tanaman Bawang Merah dari Serangan OPT

Pertanianku — Bawang merah memang termasuk tanaman yang jarang dibudidayakan sendiri. Banyak orang beranggapan tanaman bawang merah cukup sulit untuk dirawat. Salah satu perawatan yang perlu dilakukan adalah melindungi tanaman dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Sebenarnya, bawang merah cukup mudah dirawat. Berikut ini langkah-langkah merawat tanaman bawang merah.

tanaman bawang merah
foto: Pixabay

OPT sering kali menyebabkan tanaman bawang merah mengalami gagal panen. Jenis serangga pengganggu bawang merah adalah ulat daun (Laphygma exigua) dan hama bodas atau hama lier (Thrips tabaci). Kedua serangga hama ini menyerang tanaman melalui daunnya. Ulat daun merusak daun dengan cara memotong ujungnya, sedangkan hama bodas mengisap cairan hingga daun kering.

Ulat daun dan hama bodas dapat menyebabkan umbi bawang merah berukuran kecil dan umbi sangat mudah dirusak oleh cendawan busuk umbi, yaitu Botrytis allii. Kedua hama tersebut dapat diatasi dengan semprotan insektisida Kelthane 0,2 persen atau Lebaycid 500 EC 0,2 persen.

Cendawan busuk umbi kerap menyerang umbi ketika berada di kebun ataupun saat disimpan di gudang. Umbi yang terkena cendawan akan menjadi busuk. Hal ini terjadi jika kebunnya atau tempat penyimpanan terlalu lembap (basah). Jika gudang penyimpanan kering, tetapi masih terserang penyakit ini, berarti umbi sudah terinfeksi cendawan sejak dari kebun.

Penyakit tersebut bisa diatasi dengan fungisida Benlate atau Dithane M-45 0,2%. Fungisida tersebut disiramkan di sekitar tanaman dan disemprotkan pada daun-daunnya sewaktu masih di kebun.

Penyakit lainnya yang cukup meresahkan adalah mati pucuk, bercak konsentris berwarna ungu, dan trotol abu-abu. Penyakit tersebut disebabkan oleh sejenis cendawan. Jika bawang merah terserang penyakit tadi, umbi tanaman akan menjadi kecil. Cendawan Phytophthora porri menyebabkan penyakit mati pucuk.

Penyakit mati pucuk merusak ujung-ujung daun tanaman sehingga berwarna kuning, kemudian berubah menjadi putih dan kering. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan Antracol atau Dithane M-45 0,2%.

Cendawan berikutnya yang menyerang tanaman bawang merah adalah Alternaria porri. Cendawan ini dapat menyebabkan penyakit bercak konsentris berwarna ungu dan menyerang daun bawang merah. Penyakit ini dapat diberantas dengan semprotan Dithane M-45 atau Antracol 0,2 persen.

Adapun cendawan Peronospora destructor menyebabkan penyakit trotol abu-abu atau embun. Penyakit ini dapat muncul setiap saat, terutama bila malam harinya lembap dan berkabut. Penyakit ini merusak daun bawang merah. Mencegahnya dengan semprotan Dithane M-45 0,2—0,3%.