Pertanianku — Jamur tiram pada umumnya dibudidayakan pada media tanam yang sudah dikemas dalam plastik berbentuk baglog. Sebelum membuat baglog, Anda perlu menyiapkan beberapa bahan media tanam yang dibutuhkan. Bahan-bahan media tanam tersebut adalah serbuk kayu, bekatol, dan CaCo3. Seluruh bahan tersebut perlu dikomposkan terlebih dahulu.

Media tanam yang sudah dikemas dalam baglog itulah yang sudah siap diisi oleh jamur bibit. Baglog-baglog tersebut nantinya akan ditempatkan dalam rak yang berada di dalam kumbung.
Berikut ini langkah-langkah membuat baglog yang mudah Anda tiru dan pahami sendiri.
- Masukkan media yang sudah dikomposkan ke plastik pollipropilen yang berukuran 18 cm × 35 cm atau 20 cm × 35 cm. Media tanam tersebut harus dalam kondisi hangat.
- Berat baglog sekitar 1—1,5 kg dengan ketinggian 20 cm.
- Ujung plastik bagian bawah sedikit ditarik ke arah bawah.
- Bagian yang ditarik dimasukkan ke arah dalam plasti
- Pegang bagian ujung plastik, kemudian tekan baglog dengan botol hingga baglog benar-benar padat.
- Setelah media tumbuh sudah benar-benar padat, pasang cincin paralon di bagian mulut plastik. Anda juga bisa mengganti paralon dengan tali rafia sambil menyelipkan kapas. Baglog sudah siap digunakan.
Baglog yang sudah jadi perlu disterilisasi terlebih dahulu untuk membunuh seluruh mikroorganisme yang kemungkinan ada di dalam media tersebut. Proses sterilisasi dilakukan dengan menggunakan suhu panas sekitar 100°C. Biasanya, proses sterilisasi berlangsung selama 8—12 jam lamanya dan dilakukan secara bertahap selama dua hari. Wadah untuk sterilisasi bisa berupa drum bekas yang sudah dimodifikasi.
Setelah proses sterilisasi selesai, langkah selanjutnya adalah menyimpan baglog di dalam ruangan yang bersuhu 25°C untuk menurunkan suhu baglog. Dengan begitu, bibit yang akan diinokulasikan tidak akan mati karena suhu baglog masih terlalu panas.
Pada dasarnya jamur tiram dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 600 m dpl dengan tingkat kelembapan sekitar 60—80 persen. Tempat tumbuh yang terlalu kering dapat menyebabkan jamur tidak tumbuh maksimal. Sebaliknya, jika tempat tumbuh terlalu basah, malah akan menyebabkan jamur mudah terserang berbagai penyakit.