Pertanianku — Salah satu hama yang meresahkan petani buah salak adalah lalat buah atau Bactrocera spp. Hama salak tersebut dapat menyebabkan petani mengalami kerugian karena buah salak rusak dan tidak bisa dijual. Petani harus melakukan tindakan pencegahan sesegera mungkin sebelum lalat menyerang buah-buah lain yang masih bagus.
Lalat buah sebenarnya tidak menyerang secara langsung. Lalat dewasa akan menusukkan telurnya ke dalam buah dan membiarkan larvanya menetas di dalam buah tersebut. Setelah itu, larva lalat akan memakan bagian dalam buah sehingga buah menjadi busuk.
Jika dilihat sepintas, buah yang terkena serangan lalat buah tampak sehat-sehat saja. Namun, ketika buah dibuka, akan tampak bagian yang busuk dan terdapat beberapa ulat.
Hama ini dapat dikendalikan secara alami tanpa menggunakan bahan kimiawi. Pengendalian dilakukan dengan memasang perangkap atraktan ME dan melepaskan musuh alami untuk lalat atau menanam refugia.
Jumlah perangkap yang harus digunakan dalam satu hektare lahan adalah 20 perangkap dan dilengkapi dengan perangkap pengamatan sebanyak 10 buah dalam lahan seluas 50 hektare. Petani harus melakukan monitoring lahan setiap satu minggu sekali untuk menghitung jumlah lalat yang sudah terperangkap.
Perangkap memang tidak bisa langsung mengendalikan serangan lalat secara cepat. Namun, penggunaan perangkap sangat berguna untuk mengendalikan populasi lalat untuk masa yang akan datang.
Tindakan pengendalian dapat berhasil jika dilakukan secara serentak dalam area yang luas dan dilakukan berkesinambungan.
Buah salak yang sudah terserang lalat buah harus segera dimusnahkan dengan teknik M4, yaitu mengubur, membakar, membungkus, dan merebus. Cara pengendalian tersebut dapat memutus rantai kehidupan lalat.
Langkah pengendalian selanjutnya adalah dengan musuh alami bagi lalat, yaitu tanaman refugia, tanaman tersebut dapat ditanam di sekitar kebun salak. Namun, tanaman refugia merupakan tempat hidup bagi parasitoid sehingga petani harus rajin membersihkan area perkebunan secara intensif.
Hama ini bisa dikendalikan dengan komitmen dan konsistensi yang tinggi. Pasalnya, jika tindakan penanganan tidak dilakukan sepenuhnya, hama lalat dapat terus berada di lahan dan menyerang buah salak.