Pertanianku — Lada sudah terkenal sebagai salah satu komoditas rempah yang sangat diminati lantaran permintaannya yang tidak pernah padam. Lada terbagi menjadi dua jenis, yaitu lada panjat dan lada perdu. Kedua jenis tersebut sering dibudidayakan oleh petani karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Lada perdu memiliki kelebihan, di antaranya tidak membutuhkan tiang panjat sehingga teknik budidaya lebih praktis, efisien, dan ekonomis. Tanaman ini juga genjah dan proses pemeliharaan serta pemanenan dapat dilakukan lebih mudah karena petani tidak perlu menggunakan tangga dan tidak perlu memangkas serta mengikat sulur.
Lada perdu bisa dikembangkan sebagai tanaman sela sehingga tanaman bisa ditanam secara polikultur. Tanaman lada ini juga bisa ditanam di pekarangan karena memiliki nilai estetika yang bagus. Lada bisa ditanam langsung di lahan atau di pot. Berikut ini langkah mudah memelihara lada perdu.
Penyiangan
Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman lada perlu disiangi secara rutin untuk mencegah terjadinya kompetisi perebutan unsur hara, air, dan sinar matahari dengan tanaman lada. Penyiangan dapat menunjang pertumbuhan lada menjadi lebih optimal.
Pengemposan bunga
Tanaman lada sudah bisa berbunga pada umur kurang lebih 1 tahun setelah dipindah ke lahan. Bunga yang muncul harus segera dibuang hingga tanaman berumur kurang lebih 1,5 tahun agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu.
Penyiraman
Tanaman lada memerlukan penyiraman pada awal periode penanaman. Setelah tanaman sudah tumbuh cukup kuat, penyiraman bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Perbaikan guludan
Penanaman yang dilakukan di lahan memerlukan guludan. Guludan tersebut harus diperhatikan selama masa perawatan agar bentuk dan ketinggian guludan tidak banyak berubah. Jika bentuk dan tinggi guludan sudah mengalami perubahan, guludan perlu diperbaiki dengan cara menaikkan kembali tanah yang sudah terkikis.
Perbaikan saluran drainase
Saluran drainase di lahan juga perlu diperhatikan agar aliran air berjalan dengan baik sehingga tidak ada genangan air di kebun. Genangan air tersebut dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan menjadi sumber pathogen.
Mengendalikan hama
Lakukan penyemprotan pestisida 1 kali sebulan atau sesuai dengan kebutuhan untuk mengendalikan hama dan penyakit. Gunakan agen hayati dan biopestisida untuk meminimalisir penggunaan bahan kimia. Agen hayati yang bisa digunakan adalah Trichoderma untuk menangkal penyakit busuk pangkal batang, sedangkan biopestisida yang digunakan adalah ekstrak biji bengkuang, tepung cengkih, dan ekstrak akar tuba.