Langkah Mudah Pemangkasan Pohon Markisa agar Lebih Indah

Pertanianku— Pohon markisa merupakan jenis pohon buah merambat seperti pohon anggur yang sangat berpotensi untuk dibudidayakan di daerah tropis. Pohon ini tidak mengenal musim dan bisa berbuah kapan saja jika dirawat dengan benar. Salah satu teknik perawatan yang harus Anda lakukan adalah pemangkasan. Pemangkasan pohon markisa terbilang lebih mudah dibandingkan pohon anggur.

pemangkasan pohon markisa
foto: pixabay

Pohon markisa membutuhkan kerangka penyangga yang berupa bentuk pagar, para-para, atau tiang jemuran (cordon) untuk merambat. Kerangka penyangga yang mudah digunakan adalah para-para dan tiang jemuran.

Jika buah anggur tumbuh pada cabang tersier atau di atasnya, sedangkan buah markisa sudah tumbuh pada cabang sekunder. Hal itulah yang menyebabkan pohon markisa lebih mudah dan cepat berbuah. Sehingga, pemangkasan pohon markisa relatif lebih prakts.

Jarak tanam pohon markisa cukup rapat, hanya 1,2—1,8 m dalam satu barisan. Para-para pohon markisa dibuat dari tiang-tiang pancang yang ditanam cukup kuat dengan kedalaman 0,6 m. Jarak antara kedua tiang tersebut lebih kurang 8 m.

Di antara jarak kedua tiang tersebut dibentangkan beberapa kawat yang saling menghubungkan dua tiang tersebut. Dalam jarak antarkawat tersebut dibentangkan kawat lagi agar menyerupai para-para dengan jarak antarpetak yang sesuai dengan spasi tanaman, yakni 1,8 m × 3 m. Pembuatan para-para ini harus dilakukan sebelum masa penanaman agar letak lubang tanam dapat disesuaikan di bawah persilangan antardua kawat penghubung para-para.

Untuk membentuk pertumbuhan batang, buat pautan berupa seutas kawat atau ajir bambu yang menghubungkan lubang tanam dengan persilangan kawat yang berada di atasnya. Tunas lateral yang tumbuh di bawah ketinggian kawat harus segera dibuang sedini mungkin dengan cara memotesnya. Tunas lain yang muncul di daerah pemotesan tunas lateral pun harus dibuang dengan cara wiwilan.

Setelah tanaman sudah tumbuh setinggi para-para, peliharalah hanya satu cabang yang paling kuat untuk diikatkan ke kawat dan satu batang utama yang diikatkan ke arah berlawanan. Tunas yang tumbuh pada cabang tersebut harus dibuang. Sementara, di cabang sebelahnya akan tumbuh cabang-cabang sekunder dan Anda bisa menggantung secukupnya atau diikatkan ke kawat yang berseberangan.

Cabang sekunder yang dipotes akan menghasilkan tunas baru yang merupakan bakal cabang tersier. Pada cabang sekunder tersebut buah pohon markisa sudah bisa tumbuh dan akan berlangsung terus-menerus. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan peremajaan cabang tersier dan cabang sekunder secara teratur untuk menjaga produktivitas tanaman.