Pertanianku — Ikan patin merupakan salah satu komoditas air tawar yang bernilai ekonomi tinggi, baik untuk tahap pembenihan maupun pembesaran. Pembenihan ikan patin bisa dilakukan secara buatan. Kegiatan pembenihan tersebut bisa memenuhi kebutuhan benih ikan patin yang ada di pasar. Berikut ini langkah-langkah pembenihan ikan patin yang dilakukan secara buatan.
Pemeliharaan induk
Induk patin dapat dipelihara di dalam kolam dengan tingkat kepadatan 3—5 ekor/m2. Kolam yang digunakan bisa berupa kolam tanah atau kolam tembok yang memiliki saluran air untuk membuang atau memasukkan air. Anda harus memerhatikan kondisi air mulai dari kualitas, suhu, pH, dan kandungan oksigen terlarut. Berikan pakan komersil yang mengandung protein 35—38 persen secara rutin.
Seleksi induk
Seleksi induk bisa dilakukan dari visual induk dan kematangan gonad kedua induk. Sebelum dilakukan penyeleksian, induk dipuasakan terlebih dahulu selama dua hari. Hal tersebut berfungsi untuk membuat perut induk mengembang. Induk yang dapat mengembangkan perutnya merupakan induk yang sudah siap dipijahkan. Syarat utama untuk induk yang akan dipijahkan adalah induk yang sudah matang kelaminnya.
Pemijahan
Pemijahan buatan diakukan dengan memberikan pregyl yang mengandung Ovapriim. Pengurutan untuk mengeluarkan telur dari induk, sedangkan pembuahan dengan mencampur sperma dan telur.
Penetasan telur
Setelah proses pembuahan selesai, telur-telur patin dimasukkan ke wadah. Wadah yang digunakan untuk penetasan adalah corong-corong inkubasi yang dinamakan MacDonald jar. Dalam satu corong wadah penetasan berisi telur yang berasal dari satu induk yang sama. Kepadatan corong kurang lebih 500—700 cc/corong.
Pemeliharaan larva dan benih
Setelah telur sudah menetas menjadi larva, Anda boleh melakukan panen larva dengan serok yang diambil secara berhati-hati. Telur yang sudah dipanen ditampung ke dalam bak fiberglass bervolume 100 liter untuk dihitung. Penghitungan larva bisa dilakukan secara volumerik. Anda harus berhati-hati karena larva ikan patin bersifat kanibal. Tindakan pemeliharaan yang salah dapat menyebabkan sifat tersebut muncul.
Pendederan II dan Pendederan III
Pendederan II dan pendederan III dapat dilakukan di dalam kolam tanah seluas 100—300 m2. Sebelum pendederan dilakukan, Anda harus mempersiapkan kolam terlebih dahulu dengan caa pengeringan, pembuatan kemalir, serta tempat panen, pemupukan, dan pengisian air.