Langkah Strategis Kementan Perkuat Kesehatan Hewan Nasional

Pertanianku — Kesehatan hewan telah menjadi prioritas bagi seluruh pemegang kepentingan. Pasalnya, serangan penyakit ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi seluruh aspek yang ada. Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mempertegas beberapa langkah strategis untuk mendukung kesehatan hewan nasional dalam kerangka kerja sama yang dilakukan dengan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP).

kesehatan hewan
foto: Pertanianku

Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainudin, menjelaskan, program AIHSP yang sudah berjalan selama dua tahun telah menunjukkan arah yang tepat. Program tersebut berhasil mendukung ketahanan kesehatan yang menjadi prioritas Pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kapasitas dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi, Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia.

“Program AIHSP telah dilaksanakan dengan pendekatan One Health dengan melibatkan multisektor dan multidisiplin untuk mencapai kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan yang optimal,” ungkap Nuryani seperti dilansir dari laman ditjenpkh.pertanian.go.id.

Nuryani menjelaskan 5 program AIHSP yang mendukung penguatan kesehatan hewan nasional, yakni penguatan untuk sistem surveilans penyakit hewan, kesiapsiagaan darurat dan respons, pengendalian penyakit hewan menular strategis, dan zoonosis prioritas. Selain itu, program ini juga fokus pada penguatan kapasitas sumber daya serta pelibatan sektor swasta dalam mengendalikan penyakit dan meningkatkan produksi ternak.

“Program ini bentuk kolaborasi Kementerian Pertanian Indonesia dan Pemerintah Australia dalam mendukung ketahanan kesehatan nasional yang menjadi prioritas Indonesia,” ungkap Nuryani.

Program sistem surveilans penyakit hewan yang termasuk di dalam lima program tersebut diperlukan untuk memelihara Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) yang terintegrasi, sekaligus pengembangan fitur iSIKHNAS. Program ini dibutuhkan untuk kewaspadaan dini, logistik, sumber daya manusia kesehatan hewan, produksi peternakan, dan integrasi data dengan sistem informasi laboratorium, dan mendukung sistem informasi one health (SIZE).

“Pada tahun ini kami akan adakan sosialisasi dan advokasi penggunaan iSIKHNAS untuk mendapatkan dukungan dari pengambil kebijakan,” tutur Nuryani.