Pertanianku – Menjalankan usaha peternakan pasti memiliki kendala tersendiri yang akan Anda lalui. Untuk itu, kesabaran dan keuletan sangat dibutuhkan jika Anda menggeluti bidang usaha ini. Terlebih lagi jika Anda menjalankan usaha pengepul atau supplier bebek, yang mengambil bebek dari peternak dan menjualnya dalam bentuk daging kepada konsumen dan restoran.
Risiko kematian saat perjalanan, penyusutan bobot, atau kematian ketika sampai di kandang sementara sebelum dipotong adalah kendala-kendala yang akan sering Anda alami. Bahkan, penurunan bobot bebek bisa mencapai 1—3 ons.
Salah seorang peternak unggas bernama Mustofa Adang mengatakan perusahaan penyedia bibit dan daging bebek, biasanya penyusutan bobot ini akibat bebek mengalami stres dan suhu cuaca yang panas. Selain itu, masalah jarak pengiriman juga rentan membuat bebek tidak hanya stress, tapi juga berisiko mati di perjalanan.
“Untuk mengatasi hal tersebut sebetulnya banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya mengatur jadwal pengiriman pada malam atau menjelang pagi hari. Karena pada saat itu suhu udara dalam keadaan dingin sehingga cocok dengan bebek yang memiliki suhu badan yang cukup tinggi,” kata Mustofa.
Bebek memiliki daya tahan maksimal sampai 2 hari 1 malam karenanya usahakan jarak atau lokasi pengiriman tidak terlalu jauh agar tidak terlalu lama di perjalanan. Idealnya, pengiriman hanya menghabiskan waktu kurang lebih dua jam agar tidak terjadi penyusutan bobot bebek. Jika memang jarak tempuh lebih dari dua jam dan dilakukan pada siang hari, sebaiknya setiap dua jam bebek dicipratkan air secara menyeluruh. Selain itu, daun pisang yang diletakkan pada atap kandang dipercaya dapat memengaruhi suhu bebek.
Pemberian pakan selama perjalanan juga harus diperhatikan. Pasalnya, pakan bebek yang baik saat di perjalanan adalah tauge. Sayuran satu ini mengandung karbohidrat dan air yang dapat menambah energi bebek ketika dalam perjalanan.
“Untuk pengiriman jarak jauh, hindari pemberian pur pakan bebek karena dapat menimbukan gas amoniak pada kotorannya,” ujar Mustofa.
Selain itu, kondisi kandang yang tak luas, membuat gas tersebut dengan mudah terhirup oleh bebek sehingga berdampak pada kondisi bebek stres, sakit, atau bahkan mati. Begitu pula penggunaan terpal untuk pengiriman dapat membuat suhu kandang bertambah panas.
Namun, terdapat cara lain untuk mengantisipasinya, yakni dengan memberikan ramuan herbal pada unggas. Ramuan herbal ini berguna sebagai obat meningkatkan daya tahan tubuh, mengeraskan daging bebek, dan yang terpenting menghancurkan lemak sehingga tidak mudah susut, serta meningkatkan pertumbuhan karena dapat meningkatkan nafsu makan unggas.
Ramuan herbal tersebut adalah temulawak, jahe, bawang putih, kencur, gingseng, dan daun pepaya. Semua bahan tersebut dicampur dan digiling hingga hancur. Setelah itu, campurkan zat EM4 sebagai fermentasi dan masukkan ke tong dan diendapkan selama satu minggu yang dikontrol setiap hari dengan membuka tutup selama 10 menit untuk mengeluarkan gasnya. Setelah seminggu, baru jamu bisa digunakan dan diberikan pada bebek dengan mencampurkannya ke air minum dengan perbandingan 2 sendok untuk 1 liter air. Anda dapat memberikannya 4 kali dalam sehari, yakni pada pagi, siang, sore, dan pukul 9 malam.
Bagaimana, Anda tertarik mencobanya?