Pertanianku — Lele stres biasanya disebabkan oleh kondisi air yang kotor, salah penanganan, serta keracunan air atau pakan. Jika lele terindikasi stres, segera lakukan tindakan agar kondisi lele tidak semakin parah. Kondisi stres yang terus berlanjut dapat menyebabkan kematian massal dan berujung pada kerugian finansial, waktu, dan tenaga.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memindahkan ikan yang sakit ke kolam karantina yang sudah diisi oleh air bersih yang diberi obat dan sudah diendapkan selama 24 jam. Langkah ini bertujuan menurunkan stres yang sedang dialami oleh ikan.
Saat ikan lele sedang dikarantina di kolam lain, kuras total air kolam untuk dibersihkan. Selanjutnya, rendam kolam dengan kaporit/PK selama 2 hari.
Ketinggian air kolam tidak boleh terlalu tinggi, hanya sekitar 5—7 cm atau setinggi tubuh lele. Kondisi ini bertujuan mengurangi kemungkinan lele terlalu banyak bergerak sehingga tenaganya terkuras. Sama seperti manusia, ikan yang sedang sakit juga tidak diperbolehkan terlalu banyak gerak dan harus istirahat dengan cukup.
Pakan yang diberikan harus diturunkan menjadi lebih kecil dari ukuran normal. Ikan lele yang sedang stres atau sakit cenderung mengalami penurunan nafsu makan. Oleh karena itu, membutuhkan pakan yang lebih kecil agar lebih mudah dicerna.
Ukuran pakan yang lebih kecil dapat memudahkan sistem pencernaan yang sedang sakit menyerap nutrisi di dalam pakan.
Jika tetap diberikan pakan berukuran normal, kemungkinan besar pakan tersebut tidak dimakan dan hanya mengendap di bagian dasar kolam. Selain ukuran yang diubah, frekuensi pakan juga dikurangi menjadi satu kali dalam sehari. Hal ini untuk mencegah pakan terbuang sia-sia karena tidak dimakan.
Waktu yang tepat untuk menberikan pakan adalah pagi hari pukul 09:00 sampai 10:00. Jumlah yang diberikan bisa disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit yang sedang diidap. Bila penyakit sudah cukup parah, pemberian pakan biasanya cukup dilakukan sebanyak 30 persen dari jumlah normal.
Setelah nafsu makan ikan kembali seperti sedia kala, frekuensi pakan bisa ditingkatkan kembali menjadi dua kali pada pagi dan sore hari. Selain itu, ketinggian air juga bisa dinaikkan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi ikan. Tindakan perawatan seperti ini akan berlangsung selama lima hari berturut-turut.