Langkah Tepat Persiapan Budidaya Pakcoy Skala Industri

Pertanianku – Sayuran adalah salah satu bahan makanan yang sangat utama bagi masyarakat Indonesia. Sayuran dapat diolah menjadi masakan, baik itu tumisan maupun rebusan. Walaupun demikian terkadang sayuran juga dapat dikonsumsi mentah sebagai lalapan. Dilihat dari tingginya permintaan akan sayuran, tak heran jika budidaya sayuran dianggap sebagai salah satu peluang atau lahan bsinis yang cukup menjanjikan. Salah satu sayuran yang bernilai ekonomis tinggi adalah pakcoy.

Pakcoy atau pak choi (Brassica chinensis) merupakan salah satu jenis sayuran yang masih dalam golongan yang sama dengan sawi. Pakcoy biasanya disebut juga dengan sawi sendok, sawi daging, atau sawi manis.

Sayuran sawi manis ini bisa didapatkan di pasar tradisonal ataupun modern. Namun, kadang kala tanaman sawi manis di pasar kurang segar dan stoknya juga terbatas. Anda juga harus dapat membedakan sendiri jenis sayuran sawi yang mau dibeli. Sebab, tanaman sawi sangat banyak jenisnya mulai dari sawi hijau, sawi putih, atau sawi manis (pakcoy).

Peluang usaha budidaya pakcoy sangat menjanjikan dan menguntungkan. Ini bisa menjadi lahan bisnis bagi Anda, apalagi jika dikembangkan dalam skala industri. Ada beberapa langkah dalam membudidayakan pakcoy skala industri.

Berikut langkah tepat budidaya pakcoy skala industri:

Persiapan yang harus dilakukan

Hal utama yang harus Anda persiapkan sebelum budidaya pakcoy adalah lahan. Persiapan lahan ini dapat Anda mulai dengan membuat bedeng berukuran 2 atau 3 meter dan panjang bedeng dapat disesuaikan dengan ukuran lahan keseluruhan.

Setelah itu, Anda dapat membuat saluran air (kali) dengan ukuran lebar 50 cm. Ratakan permukaan lahan dan beri pupuk kompos dengan dosis 7—10 ton per Ha. Tahap akhir dalam persiapan lahan, yaitu menyiram lahan dengan air secukupnya agar pupuk kompos memadat.

Pembibitan

Tahap selanjutnya adalah pembibitan, benih dapat Anda beli di toko benih tanaman, tentunya Anda harus memilih benih yang unggul untuk hasil panen yang maksimal. Setelah benih sawi manis unggul didapat, tanamlah benih dalam polybag atau bedeng lain khusus pembenihan. Caranya, taburkan benih pada permukaan tanah, lalu tutup benih dengan tanah sekitar 2 cm. Lakukan perawatan dengan cara menyiram benih rutin setiap hari, setelah 3 atau 4 hari benih akan tumbuh. Tunggu benih sampai mempunyai 4 atau 5 helai daun, setelah itu pindahkanlah benih sawi manis tersebut ke bedeng utama.

Penanaman

Langkah penting selanjutnya dalam budidaya sawi manis adalah proses penanaman. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih bibit sawi manis berkualitas adalah pilihlah bibit yang batangnya tegak dan daunnya berwarna hijau, tentunya juga harus bebas dari hama. Cara penanaman: buatlah lubang 4 × 6 cm pada bedeng utama. Jika bibit sudah terlalu besar, Anda juga dapat membuat lubang 8 × 10 cm.

Pindahkan bibit sawi manis pilihan ke bedeng utama dengan hati-hati. Usahakan tanah pada akar tidak pecah, lalu tutuplah lubang dengan tanah gembur dengan rapi dan jangan ditekan.

Perawatan

Langkah selanjutnya dalam budidaya sawi manis adalah perawatan tanaman. Poin penting dalam proses perawatan ini adalah penyiraman secara teratur. Sebab, tanaman sawi manis tergantung pada air, terutama saat musim kemarau. Penyiangan dapat dilakukan 3 sampai 4 kali selama masa tanam. Penjarangan dapat dilakukan 2 minggu setelah proses penanaman. Untuk pemupukan, dapat menggunakan NPK dengan takaran 300kg/Ha dan juga urea dengan takaran 50kg/Ha. Pemberian pupuk dengan cara melarutkan pupuk dengan air dan disemprotkan pada tanaman.

Pencegahan hama

Pencegahan hama sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga kualitas tanaman sawi manis yang dibudidayakan. Biasanya hama yang menyerang adalah ulat, siput, cacing bulu, dan tritip. Jenis penyakit yang menyerang adalah serangan jamur bakteri. Hama dan penyakit ini dapat ditanggulangi dengan memberikan pestisida dan selalu menjaga kebersihan lahan bedeng secara teratur.

Pemanenan

Pakcoy dapat dipanen ketika sudah mencapai umur 28—30 hari setelah penanaman tergantung cuaca, bibit serta perawatannya.