Pertanianku — Hama penggerek batang cengkih atau Nothopeus hemipterus dan N. fasciatipennis merupakan hama perusak yang sangat dikhawatirkan oleh petani. Hama ini mampu menggerek batang dan cabang sebanyak 20—70 lubang per pohon.

Hama penggerek ini mampu menyerang pembuluh xylem sehingga proses transportasi unsur hara dan air ke seluruh bagian tanaman mengalami hambatan. Akibatnya, tanaman akan meranggas dan mati dalam waktu yang singkat. Jika hama berada di batang utama dan sudah menyerang pembuluh xylem, seluruh tajuk tanaman dapat meranggas dan hanya tersisa ranting-ranting yang mengering.
Anda juga dapat menemukan hama penggerek menyerang bagian ranting atau cabang, tetapi efek serangannya tidak separah batang utama. Serangan hama penggerek dapat menyebabkan daun mengering berwarna cokelat dan rontok.
Tanaman cengkih yang sudah terserang hama pengerek batang cengkih akan memiliki beberapa lubang pada batang sebesar 3—5 mm yang ditutupi oleh serbuk kayu bekas gerekan. Dalam lubang tersebut kerap keluar cairan kental bercampur kotoran. Jumlah lubang gerekan dalam satu pohon dapat mencapai 20—70 buah.
Pupa hama penggerek berukuran 2,0—3,5 cm. Pada mulanya pupa berwarna putih, kemudian berubah menjadi cokelat kehitaman menjelang imago keluar. Stadia pupa berlangsung selama 22—26 hari.
Imago hama penggerek berbentuk kumbang berukuran 3,5 cm × 0,8 cm, berwarna cokelat, berantena panjang melebihi tubuh, dan tungkai belakang panjang dengan sayap perisai yang pendek. Stadia imago betina berlangsung selama 10—18 hari, sedangkan jantan berlangsung selama 5—22 hari. Imago baru keluar dari lubang setelah berumur 3 minggu dan berkopulasi. Satu imago betina dapat bertelur sebanyak 14—90 butir.
Stadia hama yang paling menakutkan ialah stadia larva. Larva hama penggerek dapat bertahan selama 130 hingga 350 hari di dalam lubang gerekan yang tertutupi serbuk kayu bekas gerekan.
Hama penggerek batang cengkih dapat diatasi secara hayati dengan menularkan suspensi jamur Beauveria bassiana ke dalam lubang gerekan. Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan secara kimia dengan memberikan insektisida kimia ke dalam lubang gerekan dan secara mekanis dengan membuka lubang gerekan serta mengambil larva yang ada di dalam lubang. Selanjutnya, larva tersebut dimusnahkan agar daur hidup hama berkurang.