Pertanianku — Salah satu komoditas asal Indonesia yang sudah berhasil diekspor langsung ke Inggris adalah larva kering jenis Black Soldier Flies (BSF) sebanyak 7 ton. Larva kering ini berasal dari Bogor, Jawa Barat. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sangat bangga dengan pencapaian tersebut.

“Ini luar biasa, menembus Inggris itu adalah pride sebuah negara, dan tidak gampang menembus Inggris. Bogor hari ini mencetak sebuah arah seperti itu. Biasanya kita bisa tembus Inggris setelah melalui Italia atau Jerman, Roma, kalian sudah tembus langsung berarti itu pintu yang bagus untuk pintu pertanian Indonesia kedepan,” ujar Menteri Pertanian seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Kemajuan ini tentu menjadi kabar baik bagi pertanian Indonesia untuk menggenjot PDB Indonesia dan menjadi peluang untuk menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat melalui ekspor berbagai macam komoditas pertanian.
Tak cukup mengandalkan kekayaan hayati, Indonesia harus memiliki sumber daya manusia yang mampu menghasilkan beragam inovasi untuk menciptakan berbagai macam produk ekspor baru atau emerging seperti komoditas yang baru saja dilepas, yaitu larva kering.
Inovasi ini pun memerlukan negara tujuan yang luas sehingga dapat dikenal oleh warga belahan bumi lainnya. Oleh karena itu, pemerintah serta pemiliki kepentingan dalam industri pertanian harus terus saling berkoordinasi menciptakan hubungan kerja sama yang baik untuk memasarkan komoditas unggulan Indonesia ke berbagai belahan dunia.
“Hari ini Bogor membuktikan ada komoditas yang bisa diekspor dan itu tidak ada di negara lain. Larva kering ini menjadi contoh bahwa sebenarnya kemampuan produk negeri ini menembus kebutuhan dunia sangat terbuka luas,” tutur Mentan.
Produk ekspor akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika sudah dibentuk atau diolah. Pemerintah pun mulai fokus untuk penanganan pascapanen produksi agar memiliki nilai jual yang tinggi. Minimal, produksi pertanian tersebut dijual dalam bentuk setengah jadi.
Dengan hadirnya inovasi larva kering ini, juga membuktikan bahwa pertanian Indonesia membutuhkan anak muda yang mampu menghadirkan berbagai inovasi. Selain itu, anak muda pun sebenarnya sangat berpotensi untuk berkembang dalam dunia pertanian Indonesia yang pada dasarnya sudah memiliki kekayaan alam yang sangat banyak. Tinggal bagaimana mereka berinovasi mengembangkannya menjadi produk yang menarik.
Inovasi ini pun belum dimiliki oleh negara lain dan baru diproduksi oleh Indonesia dari kota hujan (Bogor). Masih banyak lagi kekayaan hayati yang bisa diinovasikan. Misalnya, bungkil kelapa sawit yang dahulunya dianggap limbah, kini sudah bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak yang ekonomis.
Pertanian pada dasarnya merupakan sektor yang dapat memberikan kesejahteraan jika dikelola secara baik dan optimal, tinggal bagaimana kreativitas serta pengetahuan yang dimiliki oleh para pelakunya.