Pertanianku — Sebagian besar dari Anda pasti familiar dengan tanaman yang satu ini. Tanaman kemangi sudah banyak dimanfaatkan di Indonesia, baik sebagai tumbuhan herbal maupun sayuran dapur. Kemangi bisa dimanfaatkan untuk banyak hal.
Kemangi sendiri merupakan tumbuhan berbatang lunak. Di Indonesia, kemangi banyak digunakan sebagai lalap dan dimakan dalam keadaan mentah. Ia biasanya menjadi teman sambal. Daun kemangi juga sering dimanfaatkan sebagai bumbu dalam masakan pepes.
Di Thailand, daun kemangi dikenal sebagai manglak. Kemangi juga ditemui dalam beberapa masakan khas di beberapa daerah.
Kepopuleran kemangi ini tak lepas dari rasanya yang khas dengan aroma yang kuat. Jika dirasakan dengan saksama, aroma tersebut memiliki kemiripan dengan aroma limau hanya saja lebih lembut.
Aroma ini berasal dari kandungan asam sitral yang tinggi, terutama pada bagian daun dan bunga kemangi. Jika dirasakan lagi, aroma ini memiliki wangi seperti cengkih. Rasanya juga cenderung pahit.
Kemangi sendiri merupakan hasil persilangan dari dua spesies selasih, yaitu Ocimum basillicum dan O. americanum. Kemangi dikenal dengan nama ilmiah O. basillicum var. anisatum Benth.
Kemangi merupakan tumbuhan tahunan. Ia tumbuh tegak dengan banyak cabang. Tanaman ini bsia mencapai tinggi hingga 1 meter. Bunga kemangi tersusun dalam tandan yang tegak.
Daun kemangi sendiri berbentuk taji atau bulat telur. Daun ini tegak dan panjang. Daun kemangi berwarna hijau muda dan berbau harum. Ujung daun ada yang tumpul dan ada yang panjang. Permukaannya juga beragam, bisa bergerigi atau rata.
Tanaman ini sendiri tersebar di daerah Asia dan Amerika. Di Jawa, kemangi disebut juga sebagai surawung. Tanaman ini bisa ditemui sengaja ditanam di kebun, pagar, pinggir jalan, lapangan, dan ladang kering.
Kemangi juga dibudidayakan. Tumbuhan herba ini bisa tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 500 mdpl. Dalam perkembangannya, tumbuhan yang satu ini dikembangkan dengan menggunakan biji kemangi.
Masyarakat Sumatera Barat atau Minangkabau menggunakan tumbuhan sejenis kemangi. Mereka menyebutnya sebagai ruku-ruku. Penggunaan ruku-ruku ini biasanya untuk membuat gulai ikan dan asam pedas. Di Thailand, tumbuhan ini dikenal sebagai bai kra pao.