Leunca, Lalapan Berkhasiat sebagai Obat

Pertanianku — Orang Sunda sangat akrab dengan leunca, lalapan berbentuk seperti bola-bola kecil berwarna hijau. Leunca juga sering digunakan sebagai bahan campuran memasak, misalnya dicampur dengan oncom. Namun, tahukah Anda, lalapan ini tidak hanya lezat dimakan bersama sambal, tetapi juga berkhasiat sebagai obat herbal.

leunca
foto: Pertanianku

Anda bisa menggunakan leunca sebagai pertolongan pertama ketika digigit ular, kulit bernanah, bisul, atau mengatasi eksim. Caranya cukup mudah, lumatkan buah atau rebus terlebih dahulu. Gunakan air rebusan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.

Tak hanya buahnya, daun leunca juga bisa dikonsumsi sebagai obat dengan cara digodok dengan tiga gelas air hingga airnya tersisa satu gelas. Selanjutnya, minum air godokan tersebut.

Leunca dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti borok, kanker, melancarkan buang air kecil, menyembuhkan sakit perut, batuk, menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi jumlah sel darah putih di dalam tubuh.

Bagian buah dan daun tanaman mengandung solasoninen, solasodine, solamargine, dan solanine. Sebetulnya, leunca dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Mengonsumsi daun dan buah leunca dapat menyebabkan seseorang keracunan. Daun yang sudah tua mengandung glikoalkaloid solanin. Buah yang masih mentah mengandung alkaloid dengan konsentrasi sangat tinggi.

Tanaman yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan muntah, iritasi lambung, banyak mengeluarkan air liur, mudah mengantuk, sakit perut, diare, lemas, gemetar, hingga mengalami gangguan pernapasan. Jadi, sebaiknya konsumsi leunca secukupnya saja agar tidak merasakan efek samping yang berbahaya.

Berdasarkan penelitian dari UGM, ekstrak etanolik leunca pada dosis tinggi sekitar 2 sampai 5 mg/ml dapat menginduksi apoptosis sel kanker hati. Jadi, ada kemungkinan lalapan ini bermanfaat sebagai antiknaker.

Kandungan solasodine yang terdapat di dalam lalapan memiliki efek menghilangkan rasa sakit, menurunkan panas, antiradang, dan antisyok. Sementara itu, kandungan solamargine dan solasonine berefek antibakteri dan solanine memiliki efek antimitosis.

Senyawa-senyawa tersebut dapat mengatasi gangguan kanker, seperti kanker payudara, leher, rahim, dan saluran pernapasan.