Lidah Buaya Bisa Jadi Pengawet Buah dan Sayur

Pertanianku – Lidah buaya merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, tahukah Anda bahwa lidah buaya dapat digunakan sebagai pengawet buah dan sayur. Pemanfaatan gel lidah buaya memang bukan merupakan hal baru di dunia pertanian.

Gel dari tanaman tropik ini tidak akan memengaruhi rasa atau penampilan dari buah dan sayuran tersebut. Teknologi ini diyakini menjadi alternatif yang baik dan aman dalam proses pengawetan buah dan sayuran.

Menurut Daniel Valero, Ph.D. dari Universitas Miguel Hernandez di Alicate Spanyol, meneliti kelompok anggur yang diberi lapisan gel lidah buaya dan disimpan selama lima minggu pada suhu yang rendah, dan dibandingkan dengan kelompok anggur yang tidak diberi gel pada kondisi yang sama. Ternyata, anggur yang tidak diberi gel, menunjukkan perubahan dengan cepat dalam waktu 7 hari, sedangkan anggur yang dilapisi dengan gel terlihat lebih baik, dan lebih tahan sampai hari ke-35.

Anggur yang dilapisi gel terbukti lebih keras, dan hanya mengalami sedikit perubahan warna dibandingkan anggur yang tidak dilapisi gel. Selain itu, anggur yang dilapisi gel juga memiliki rasa yang lebih baik.

Para peneliti menyimpulkan bahwa gel tersebut bekerja sebagai pelindung alami dari cepatnya proses pembusukan. Gel lidah buaya mengandung beragam antibiotik dan anticendawan yang berguna untuk menghambat atau menghalangi mikroorganisme yang bisa mengakibatkan keracunan pada makanan yang membusuk.

Gel ini juga melindungi makanan dengan aman. Sebab, hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa gel lidah buaya mengandung komponen antifungal yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme sehingga mencegah timbulnya penyakit.

Gel lidah buaya juga mengandung anti-oksidan, salah satu bahan aditif yang dapat melindungi bahan pangan dari kerusakan karena terjadinya reaksi oksidasi lemak atau minyak. Anti-oksidan juga dapat memperpanjang umur simpan bahan pangan dengan cara melindungi bahan pangan dari deteriorisasi yang disebabkan oleh oksidan seperti ketengikan, perubahan warna, dan hilangnya nilai nutrisi.