Limbah Daging Lebih Buruk Dibanding Limbah Sayuran bagi Lingkungan

Pertanianku — Di Amerika Serikat kini limbah makanan jadi masalah yang serius. Selain ‘membuang’ uang, membuang limbah makanan juga berdampak negatif bagi lingkungan. Terlebih bila jenis limbah yang dibuang adalah daging. Nyatanya, limbah daging lebih buruk dibanding limbah sayuran.

limbah daging lebih buruk dibanding limbah sayuran
Foto: Pixabay

Seperti dikutip dari Science Daily, para peneliti di Universitas Missouri menemukan bahwa membuang daging berdampak lebih buruk bagi lingkungan dibanding membuang buah atau sayur. Ini karena produksi daging juga menghabiskan energi lebih banyak.

Energi yang terbuang biasanya dalam bentuk sumber daya yang merugikan lingkungan seperti bahan bakar diesel atau pupuk kimia.

“Banyak dari kita mulai peduli tentang isu limbah makanan. Namun kita juga perlu mempertimbangkan sumber daya yang terbuang ketika kita membuang makanan begitu saja,” ujar Christine Costello, salah seorang peneliti.

Ia menjelaskan, alat-alat pertanian yang digunakan untuk memberi makan dan memelihara ternak serta merawat tanaman menggunakan banyak bahan bakar diesel dan bahan bakar fosil. Ini berarti ketika seseorang membuang daging, ia juga membuang seluruh sumber daya yang dihabiskan untuk memproduksi daging tersebut.

“Penelitian kami juga menyarankan agar masyarakat dan lembaga-lembaga terkait tak hanya sekadar memikirkan jumlah limbah yang terbuang tetapi juga memikirkan jenisnya,” tutur Costello.

Selama penelitian, ia dan tim mengumpulkan limbah makanan dari beberapa restoran selama 3 bulan. Mereka mengategorikan limbah dalam 3 jenis, yaitu daging, sayur, dan pati. Kategori juga dibuat untuk bahan makanan yang dapat dimakan (edible) dan tidak dapat dimakan (inedible) seperti kulit atau ujung bagian buah dan sayur.

Setelah itu, Costello dan tim mulai menganalisis emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh penggunaan pupuk, transportasi/kendaraan, dan penggunaan alat-alat pertanian lainnya. Perkiraan emisi gas diukur dari tahap persiapan tanaman atau binatang hingga tahap terakhir sebelum keduanya diproses lebih lanjut.

“Kami menganjurkan agar konsumen sebisa mungkin menghindari pembuangan daging,” ujar seorang penulis penelitian, Ronald G. McGarvey.

Costello dan McGarvey sepakat bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek dari sumber daya yang digunakan saat menghitung jumlah pembuangan limbah di restoran all you can eat dan restoran a la carte.