Pertanianku — Jambu mete lebih sering dikenal sebagai jambu monyet. Nama ilmiah tanaman ini adalah Anacardium occidantale L. Bagian yang paling sering dimanfaatkan adalah buahnya yang berada di paling ujung buah semu, bentuknya seperti ginjal dan bijinya berkeping dua. Bagian tersebut lebih sering disebut sebagai kacang mete.

Bagian yang sering Anda anggap sebagai buah karena ukurannya yang besar dan bentuknya menyerupai jambu air sebenarnya merupakan dasar bunga yang mengembang. Oleh karena itu, bagian tersebut dinamai dengan buah semu, sedangkan buah aslinya berada di bagian ujung.
Jambu mete sering digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi penyakit sembelit, kencing manis, radang tenggorokan, sariawan, gigitan ular berbisa, sakit gigi, sakit kulit, pencahar, dan pembersih mulut. Bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun dan buahnya. Buah jambu mete mengandung berbagai macam vitamin dan mineral serta beberapa zat penting lainnya.
Pada umumnya, produk jambu mete lebih sering dijual sebagai kacang mete yang sudah dikupas dan gelondongan mete. Kulit buah seringkali tidak digunakan dan hanya berakhir sebagai limbah. Berdasarkan penelitian, ternyata limbah tersebut masih bisa diolah menjadi minyak mete yang bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati.
Minyak mete atau CNSL bersifat viscous, lekat-lekat kental, berwarna cokelat kehitaman, pahit, sangat reaktif dalam reaksi oksidasi dan polimerisasi, serta terasa pedas.
Kandungan dalam CNSL berfungsi sebagai insektisida. CNSL bisa menghambat kerja enzim prostaglandin sintase, enzim yang dibutuhkan untuk pembentukan prostaglandin yang berperan dalan sistem fisiologis dan reproduksi serangga.
Larutan CNSL bisa digunakan untuk membasmi hama Helepeltis antoni pada bibit jambu mete, menekan pertumbuhan hama Crikcula trifenestata, Sitophilus sp., dan Tribolium castaneum. CNSL mampu membunuh larva dan imago dari Sitophilus sp. dan Tribolium castaneum.
Keunggulan pestisida nabati minyak mete adalah memiliki biodegrabilitas yang tinggi serta ramah lingkungan. Berbeda dengan senyawa fenol sintetis yang sulit terdegradasi di alam. Proses pembuatan minyak juga cukup sederhana. Untuk menghasilkan minyak yang jernih, waktu pembuatan yang diperlukan selama dua minggu. Sebanyak 5 ton kulit mete bisa menghasikan 600 kg minyak mete.