Lokasi Penanaman yang Tepat untuk Tanaman Karet Menghasilkan Lateks

Pertanianku — Pertumbuhan tanaman karet akan berjalan baik apabila syarat-syarat lingkungan yang dibutuhkan oleh tanaman dipenuhi. Pada kondisi tersebut, tanaman dapat menghasilkan lateks yang lebih optimal. Lokasi penanaman tanaman karet yang tidak sesuai dapat menyebabkan pertumbuhannya terhambat.

Lokasi penanaman tanaman karet
foto: Pertanianku

Efek buruk salah memilih lokasi penanaman tanaman karet adalah tanaman tumbuh kerdil, daunnya sedikit, percabangannya banyak, serta pertumbuhan yang kurang umum lainnya. Lokasi yang tidak tepat juga dapat memengaruhi produksi lateks menjadi lebih rendah walaupun tanaman telah diberikan perawatan yang benar, mulai dari pemupukan dan lain-lain.

Karet merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan, terutama Brazil yang beriklim tropis. Oleh karena itu, tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah yang beriklim tropis lainnya. Daerah tropis yang baik ditanami karet mencakup luasan antara 15° Lintang Utara sampai 10° Lintang Selatan. Walaupun daerah itu panas, tetap menyimpan kelembapan yang cukup.

Suhu yang dibutuhkan oleh tanaman karet sekitar 25—30°C. Tanaman ini tidak bisa ditanam pada daerah dengan suhu harian rata-rata kurang dari 20°C. Begitu pun di daerah dengan suhu yang terlalu tinggi, tanaman karet tidak dapat tumbuh baik.

Tanaman karet dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 1—600 m dari permukaan laut. Tak heran, di Indonesia, tanaman ini tidak mengalami kesulitan mengenai areal yang dapat digunakan. Pasalnya, hampir di seluruh daerah di Indonesia, tanaman karet dapat tumbuh subur.

Curah hujan yang cukup tinggi antara 2.000—2.500 mm setahun disukai tanaman karet. Akan lebih baik lagi apabila curah hujan itu merata sepanjang tahun.

Sinar matahari yang cukup melimpah di negara-negara tropis merupakan syarat lain yang diinginkan tanaman karet. Dalam satu hari tanaman karet membutuhkan intensitas cahaya matahari selama 5—7 jam.

Posisi lintang dan kondisi suhu, ketinggian tempat, curah hujan, serta sinar matahari sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman penghasil lateks ini. Jika salah satu di antaranya tidak terpenuhi, produktivitas tanaman ini dapat menurun.

Tanaman dapat menghasilkan lateks secara maksimal apabila ditanam pada tanah yang subur. Namun, sebenarnya karet tidak terlalu memerlukan tanah dengan tingkat kesuburan yang tinggi seperti tanaman perkebunan lainnya (teh, tembakau, kopi, dan cokelat). Kadar keasaman (pH) tanah yang dibutuhkan sekitar 5—6.