Pertanianku — Lada atau Piper nigrum L. merupakan rempah-rempah yang berbentuk biji-bijian dan merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sudah sangat tua di Indonesia. Lada sering digunakan dalam berbagai macam resep masakan. fungsinya adalah menambah cita rasa masakan dan membuat tubuh menjadi lebih hangat. Lokasi menanam lada harus tepat agar pertumbuhan tanaman optimal.
Selain lokasi yang sesuai untuk menanam lada, agar mendapatkan pertumbuhan yang optimal, Anda juga perlu menggunakan varietas lada yang sesuai dengan lingkungan perkebunan.
Tanaman lada di Indonesia tersebar di Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Menanam lada bisa dilakukan di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 2.000—3.000 mm/tahun atau rata-rata 2.300 mm/tahun. Rempah ini bisa ditanam di daerah bersuhu antara 20—34°C. Kisaran suhu yang terbaik pada pagi hari adalah 21—27°C, siang hari 26—32 °C, dan sore hari antara 24—30°C.
Kelembapan udara juga memengaruhi pertumbuhan tanaman lada. Tingkat kelembapan yang dapat mendukung pertumbuhan lada adalah 50—100 persen.
Tanaman ini tumbuh baik di tanah yang berjenis podsolik, andosol, latosol, dan granosol dengan tingkat kesuburan dan drainase yang baik. Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh kedalaman air tanah. Namun, sayangnya cukup sulit untuk mendapatkan kedalaman air tanah yang ideal.
Tanaman lada tidak bisa tumbuh di tanah dengan kedalaman air tanah yang hanya sekitar 0,5 cm di bawah permukaan tanah. Untuk meninggikan air di dalam tanah, sebaiknya tanam pohon lada di bedengan dengan ketinggian 15 cm. Selanjutnya, buatkan selokan di sekeliling kebun sedalam 50 cm untuk menyuplai kebutuhan air.
Saat ini ada dua teknik budidaya tanaman lada yang sering digunakan, yaitu lada tiang panjat dan lada perdu. Bibit lada yang berasa dari setek sulur panjat akan membutuhkan tiang panjat. Sementara itu, lada perdu berasal dari bibit tanaman lada yang dibuat dari setek sulur (cabang) buah. Lada perdu tidak memerlukan tiang panjat untuk tumbuh.
Bibit sebaiknya diambil dari tanaman yang sudah berumur dua tahun. Selain itu, bibit sudah mengalami pemangkasan pertama saat masih berumur 8—10 bulan dan pemangkasan kedua di umur 18—20 bulan.