Pertanianku — Seledri merupakan tanaman setahun yang berbentuk rumput. Tanaman sayur ini berakar tunggang dengan akar samping yang dangkal dan cukup banyak. Seledri mengandung kadar vitamin C, juga sering digunakan dalam menu masakan untuk menambahkan aroma dan rasa. Menanam seledri sebenarnya mudah dilakukan jika lokasi yang digunakan sesuai dengan tanaman seledri.

Jenis seledri yang bisa Anda jumpai adalah seledri daun, seledri potong, dan seledri berumbi. Seledri potong lebih terkenal dengan sebutan peterseli, tanaman sayur yang bisa tumbuh subur di daerah lembap dan teduh. Jenis seledri yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah seledri daun.
Menanam seledri bisa dilakukan di dataran tinggi seperti di pegunungan atau di dataran rendah sekalipun. Namun, seledri bisa tumbuh dengan baik di daerah berhawa sejuk atau dingin dan lembap. Daerah sentra penghasil seledri terkenal di Jawa Barat adalah Cipanas dan Pangalengan. Tanaman seledri sangat cocok ditanam pada akhir musim hujan atau awal musim hujan.
Seledri dapat tumbuh dengan baik di lahan yang banyak mengandung humus atau subur, gembur, dan mengandung garam serta mineral. Selain itu, pH tanah yang bisa digunakan sekitar 5,5—6,5.
Tanaman seledri daun lebih senang tumbuh di tanah yang kering. Oleh karena itu, waktu yang cocok menanam seledri daun adalah akhir musim hujan. Tanah yang bagus untuk digunakan menanam seledri daun adalah tanah yang mengandung pasir atau kerikil dan air yang banyak. Kondisi tanah yang tidak bisa ditanami seledri adalah tanah yang mengandung lumpur.
Tanaman dapat tumbuh kerdil jika kekurangan natrium. Anda bisa memberikan garam dapur sebanyak 600 kg/hektare untuk mengembalikan pertumbuhan tanaman. Jika kekurangan kalsium, kuncup daun seledri akan kekeringan. Dan, jika kekurangan unsur boron, batang dan tangkai tanaman akan retak-retak. Oleh karena itu, tanaman seledri sangat suka tumbuh di tanah yang mengandung garam natrium, kalsium, dan unsur boron.