Pertanianku – Patin hidup dan berkembang dengan baik di dataran rendah sampai sedang yang beriklim panas dengan ketinggian tempat 1—400 m di atas permukaan laut (dpl). Apabila lokasi budi daya di dataran tinggi (lebih dari 800 m dpl), pertumbuhan patin menjadi agak lambat karena dipengaruhi oleh suhu yang dingin. Patin akan tumbuh dengan baik pada suhu 25—300 C. Lokasi yang memiliki perbedaan suhu siang dan malam yang tinggi juga kurang baik untuk patin. Permasalahan suhu terhadap perkembangan patin dibahas pada bab tersendiri.
Bila kolam untuk budi daya patin adalah kolam tanah, kondisi tanah yang baik menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi. Tanah yang baik adalah yang memiliki struktur kuat dan tidak porous (dapat menahan air). Hal ini bertujuan agar filtrasi atau rembesan dapat dihindari seminimal mungkin sehingga kolam tidak mengalami kehilangan air berlebihan.
Jenis tanah yang baik untuk kolam budi daya patin antara lain tanah liat, lempung berpasir (sandy clay), serta tidak berbatu. Tanah dengan struktur seperti ini mudah dibentuk dan tidak pecah. Konstruksi tanah yang baik akan menghasilkan kolam yang subur dan kokoh, terutama pada bagian pematang atau tanggul. Jenis tanah yang liat atau lempung berpasir dapat diketahui dengan cara digenggam. Apabila tidak pecah dan tidak melekat pada tangan, tanah tersebut baik untuk dijadikan kolam budi daya.
Pada kolam semen, yang menjadi faktor terpenting adalah semen dan pengaturan kemiringan kolam harus antara 3—5% agar pengairan kolam bisa dilakukan sesuai arah gravitasi. Lokasi untuk budi daya hendaknya jauh dari gangguan berbagai aktivitas yang berpotensi mengganggu kegiatan budi daya, yakni harus jauh dari jalan raya sehingga terhindar dari kebisingan dan getaran kendaraan, tempat lalu lalang orang, bebas banjir, sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah. Kolam sebaiknya juga diberi pagar pengaman sehingga tidak mudah dimasuki hewan predator atau hewan ternak lain seperti itik atau entok.
Sumber: Buku Paduan Lengkap Agribisnis Patin