Pertanianku – Pembenihan merupakan salah satu proses budi daya yang memiliki segmentasi pasar yang lebih luas. Hal itu benar karena penjualannya bisa dalam berbagai bentuk dan ukuran. Telur dan larva ikan sudah diminati banyak kalangan, terutama ketika sedang musim ‘sulit ikan’. Bahkan orang akan berlombalomba mencarinya. Misalnya pada pembenihan gurami, patin, dan bawal. Telurnya sudah banyak dipesan oleh banyak orang, bahkan ada yang berani menaruh uang muka agar telur atau larva tersebut tidak diberikan ke konsumen lain.
Benih pun tidak kalah laku. Larva yang sudah berbentuk ikan ini banyak dicari oleh konsumen. Pertimbangannya adalah tahap telur dan larva masih rentan kematian jika pengetahuan tentang pembenihan belum banyak. Benih banyak dijual dalam bentuk centimeter atau inci. Selain itu, ada pula benih yang dijual dalam bentuk takaran.
Penjualan produk pembenihan sangat tergantung dari permintaan konsumen. Lalu, untuk memproduksinya harus ditempuh dalam berbagai tahapan atau segmen. Segmen itulah yang nantinya bisa menjadi pilihan usaha. Pemilihan setiap segmen tergantung dari minat, luas lahan yang tersedia, besarnya modal yang dimiliki, serta kondisi pasar di daerah sekitarnya.
Luasnya segmen bisnis benih juga disebabkan oleh banyaknya pelaku pendederan. Hal itu karena masih banyaknya pemula yang ingin terjun di bisnis pembenihan, tetapi belum cukup pengetahuan. Setelah mengetahui bahwa pembenihan terdiri atas beberapa tahap, munculah istilah penghasil telur, penghasil larva, dan penghasil benih.
Masalah waktu juga menjadi alasan lainnya. Sangat nyata bahwa segmen pembenihan juga memerlukan waktu dalam menghasilkan benih berukuran ideal. Dengan adanya segmentasi dalam pembenihan, lama pemeliharaan menjadi lebih singkat; tingkat risiko lebih minimal; dan perputaran modal pun lebih cepat.
Sumber: Buku Paduan Lengkap Benih Ikan Konsumsi