Mahasiswa Ini Ciptakan Styrofoam dari Kulit Jeruk

Pertanianku – Ketika mengonsumsi jeruk, Anda pasti akan lekas membuang kulitnya bukan. Hal ini karena Anda menganggap bahwa kulit jeruk tidak berguna. Namun, tidak bagi mahasiswa Jurusan Desain Interior dari Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya, Jawa Timur ini.

Foto: pixabay

Bagi Michelli Wirahadi kulit jeruk berguna untuk membuat styrofoam yang bisa dijadikan elemen interior dengan bahan dasar limbah sampah kulit jeruk yang ramah lingkungan. Michelli menjelaskan alasannya membuat styrofoam dari limbah kulit jeruk adalah karena selama ini styrofoam dianggap sebagai sampah abadi karena tidak bisa terurai di alam.

“Kulit jeruk mempunyai senyawa yang bernama limonel yang membantu styrofoam terurai di alam. Styrofoam sulit terurai di alam, dan biasa disebut sampah abadi. Dengan limonel, bisa membantu mengurai,” ujarnya.

Produk yang dihasilkan oleh Michelli ini berupa tiga buah panel partisi dengan ukuran 0,8 × 1,8 meter. Bahan baku yang dihasilkan dari eksperimen ini sifatnya ringan, transparan, mudah dipotong, fleksibilitas yang baik, dan cukup kaku.

“Dengan inovasi ini saya ingin masyarakat luas dapat membuatnya maka saya menggunakan bahan-bahan pendukung yang ramah lingkungan, mudah didapatkan dan bisa dilakukan siapa saja seperti tepung kanji, garam, gliserin, air dan lain-lain,” ungkapnya.

Lebih lanjut Michelli mengungkapkan, ide awal pembuatan styrofoam dari jeruk ini saat ia tengah membaca sebuah artikel di internet tentang manfaat kulit jeruk yang salah satunya mengandung limonel.

“Kesulitan karena penelitian ini sudah banyak di luar negeri tapi di Indonesia belum ada jadi susah mencari literaturnya, komposisi, dan alat-alatnya. Harus mencoba banyak cara sampai akhirnya mendapat cara. Dibutuhkan usaha lebih banyak lagi, terutama untuk literatur,” terangnya.

Dengan inovasinya ini, ia berharap pembuatan interior ke depan bisa lebih ramah lingkungan, dan bisa memanfaatkan sampah yang ada dan mudah ditemukan.