Mahasiswa ini Membuat Alat Pengering Ikan Asin

Pertanianku – Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Padang (PNP), Sumatera Barat, merancang dan membuat alat pengering ikan asin yang dikendalikan dengan Programmable Logic Controller (PLC).

Mahasiswa ini Membuat Alat Pengering Ikan Asin

“Alat ini kami rancang untuk membantu proses pengeringan ikan asin yang selama ini dikeringkan dengan cara manual atau dijemur,” tutur Ketua Tim, Rahmadani Putra.

Alat pengering ikan asin tersebut dirancang berbentuk kotak seperti oven. Di salah satu sisinya diletakkan PLC yang sudah diprogram. Bagian dalam kotak dipasang motor arus searah yang mengatur pergerakan tempat ikan asin yang akan dikeringkan. Pada bagian bawah kotak dipasang pemanas. Di tengah kotak terdapat motor yang akan membolak-balikkan tempat ikan asin agar keringnya merata.

Pembalikan posisi ikan asin ini sekitar 15 menit. Jika suhu di dalam ruangan pengering sudah melebihi batas yang ditentukan, salah satu komponen, yaitu termokopel kembali memberikan instruksi ke PLC untuk mematikan heater.

“Ikan asin yang akan dikeringkan dipanaskan dengan suhu 60–100 derajat Celcius. Jika kurang atau lebih akan ada komponen yang mengaturnya,” ujar Putra.

Ia beserta rekannya berharap karya yang mereka buat ini dapat diakui dan dipatenkan sehingga jerih payahnya dapat dihargai.

“Tentu saja kami ingin alat ini dipatenkan atau ada orang yang dapat membiayai penelitian lebih lanjut,” papar Putra.

Sementara itu, Kepala Program Studi Teknik Listrik PNP menyebutkan bahwa untuk dapat mematenkan karya yang dibuat oleh mahasiswa harus melalui beberapa proses, seperti apakah alat tersebut merupakan teknologi tepat guna atau bukan, dan dari segi biaya serta fungsi juga harus diperhatikan.

Ia juga berharap akan ada investor yang datang dan melihat karya-karya mahasiswa PNP. Dengan begitu, karya tersebut tidak berhenti begitu saja saat mereka menyelesaikan kuliahnya.

“Selama ini kami sudah mencoba untuk mendapatkan hak paten dan pendanaan penelitian lebih lanjut, namun belum ada yang tembus, kami akan berusaha lebih baik lagi untuk mengoptimalkan penemuan dan karya dari mahasiswa kami,” tutup Putra.