Mahasiswa IPB Kembangkan Budidaya Buah Naga

Pertanianku – Sekelompok mahasiswa dan mahasiswi mengembangkan perkebunan buah naga sejak Oktober 2014 lalu yang mereka beri nama Sabisa Farm. Tak sekadar membudidayakannya saja, sekelompok mahasiswa tersebut juga memasarkan hasil panen buah naganya secara online dan juga menerapkan konsep agrowisata. Bahkan, hingga saat ini pendapatan Sabisa Farm cukup menjanjikan.

mahasiswa-ipb-kembangkan-budidaya-buah-naga

Perkebunan buah naga yang berada di Kelurahan Loji, Kota Bogor, Jawa Barat, itu dikelola oleh sekelompok mahasiswa. Menurut Wakil Ketua Sabisa Farm, Yusep Jalaludin, buah naga berpotensi besar untuk dikembangkan sebab permintaan buah eksotis itu relatif besar, sementara pasokannya terbatas. Hal itu jelas menandakan bahwa prospek usaha buah naga cukup menjanjikan.

“Perkebunan buah naga itu masih jarang, utamanya di Bogor yang lokasinya dekat dengan Jakarta. Padahal, pasar terbesar itu ada di Jakarta,” jelas Yusep

Diakui Yusep, kapasitas produksi buah naga Sabisa Farm rata-rata sebanyak 0,8 kg—1 ton per musim pada rentang Oktober—Maret. Dengan mengusung konsep agrowisata per hari Sabisa Farm dapat menjual hingga 10—20 kg buah naga. Tak pelak, buah pun kerap habis di lahan sebelum keluar pasar.

Yusep mengaku, tingginya permintaan buah naga membuat Sabisa Farm dapat meraup omzet Rp15—Rp20 juta per bulannya. Baginya, pendapatan tersebut cukup fantastis bagi kalangan mahasiswa.

Yusep menambahkan, untuk bisa mewujudkan itu semua, setidaknya ia harus bekerja sama dengan 12 orang mahasiswa IPB lainnya dari berbagai latar jurusan seperti Agronomi, Proteksi Tanaman, dan Ilmu Tanah yang kini telah bernaung dalam bawah bendera Sabisa Farm.

“Dalam mengembangkan perkebunan ini kami sengaja memilih buah naga sebagai komoditi utama karena pangsa pasarnya besar. Buktinya semua hasil panen terserap pasar tanpa harus keluar kebun, kendanti kami belum bisa menyanggupi permintaan. Budidaya buah naga juga cenderung lebih mudah dibandingkan tanaman buah lain,” tutup Yusep.