Pertanianku — International Farming Technology (IFT) Expo merupakan ajang dimana Anda bisa menjelajahi dan mengenal penemuan terbaru dalam industri perkebunan dan pertanian. Para pemangku bisnis industri pertanian hadir pada acara tersebut, termasuk salah satunya Komunitas Indonesia Berkebun.

Vivi, anggota Komunitas Banten Berkebun menuturkan, keberadaan booth-nya di sana bertujuan menarik masyarakat, terutama yang di perkotaan, untuk bisa mandiri pangan.
“Yang dipamerin sebenernya kita ada benih, ada pupuk, tapi kita lebih mengajak teman-teman semua untuk bisa mandiri pangan, bisa bertanam gitu lah ya,” katanya saat ditemui di booth-nya pada Rabu (27/9).
Menurut pengakuan Vivi, kegiatan utama komunitas ini, yaitu bergerak mengajak dan merangkul masyarakat, terutama di daerah perkotaan untuk berkebun di rumah yang disebut dengan mandiri pangan.
“Kita ada pelatihan, ada namanya pelatihan Akademi Berkebun. Akademi Berkebun itu kita rutin dua bulan sekali untuk mengajarkan teman-teman bagaimana bisa bertanam yang baik dan benar,” papar Vivi.
Ini merupakan solusi tepat bagi masyarakat urban yang kebanyakan tidak memiliki lahan berkebun karena banyak juga yang tinggal di apartemen. “Makanya, di sini kita sampaikan bahwa bercocok tanam itu tidak perlu punya lahan besar, bertanam pun bisa dilakukan dengan pot atau polibag,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, sebenarnya komunitas ini tersebar di seluruh daerah di Indonesia. “Kebetulan ini yang kita lagi jaga di sini itu dari Banten Berkebun,” ujarnya.
Ia bahkan menyampaikan, pemula pun bisa mandiri pangan. Dimulai dengan menanam tanaman yang paling mudah, misalnya sayuran seperti bayam dan kangkung.
“Pesannya adalah kita bisa mandiri pangan, tidak ribut-ribut harga cabai naik, toh kita bisa menanam sendiri,” tutup Vivi.