Pertanianku — Buah delima berasal dari Eropa Tenggara dan Asia. Tanaman buah ini sekarang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia sebagai tabulampot yang cantik. Di dalam buah delima mengandung flavonoids, asam sitrat, asam malat, gula buah (glukosa, fruktosa, dan maltose), vitamin (C, B6, dan A), mineral (kalium, kalsium, zat besi, magnesium, dan natrium), dan tannin.

Buah delima juga mengandung antosinain yang berkhasiat sebagai antioksidan. Kandungan antioksidan tersebut mampu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas yang dapat merusak organ tubuh sehingga menimbulkan berbagai penyakit.
Cita rasa buah delima terasa pahit dan sepat, rasa tersebut bersumber dari senyawa tannin yang ada di dalam buah berwarna merah ini. Kandungan tannin pada delima disebut sebagai punicalagins, kandungan tersebut bersifat astringen dan bermanfaat sebagai antidiare dan penghenti perdarahan.
Daging buah yang membungkus biji berkhasiat sebagai penyejuk, antioksidan, mencegah penyakit jantung, peluruh kentut, menurunkan berat badan, dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi.
Dengan rutin meminum jus delima, Anda bisa memperlambat proses penuaan dini. Selain itu, segelas jus delima mengandung antioksidan yang cukup tinggi dan berguna untuk melawan radikal bebas.
Jus delima juga berguna sebagai obat kumur untuk mengatasi sariawan, radang gusi, gigi berlubang, infeksi tenggorokan, keputihan, dan obat kompres wasir yang sedang meradang.
Tak hanya daging buahnya yang bermanfaat, kulit delima juga berkhasiat. Kulit buah ini memiliki cita rasa asam, pahit, manis, bersifat hangat, astringen, dan bersifat racun.
Kulit buah delima mengandung alkaloid, grenatin, betulic acid, ursolic acid, isoquercitrin, elligatanin, resin, triterpenoid, kalsim oksalat, dan pati. Pada bagian kulit akar dan kulit kayu mengandung 20 persen elligatanin dan 0,5—1 persen senyawa alkaloid. Alkaloid pelletierinei bersifat sebagai toksik yang dapat melumpuhkan cacing pita, cacing gelang, dan cacing kremi.
Kulit delima juga berguna untuk menghentikan perdarahan, peluruh cacing usus, antidiare, antivirus, diare kronik, disentri, prolapse anus, darah haid terlalu banyak, keputihan, dan scabies.
Bagian daun tanaman mengandung alkaloid, tannin, kalsium oksalat, lemak, sulfur, dan peroksidae.