Manfaat Dolomit yang Perlu Diketahui Sebelum Digunakan

Pertanianku — Seringkali petani menggunakan dolomit untuk menetralkan kadar keasaman tanah yang tidak sesuai. Kapur dolomit adalah mineral yang mengandung unsur hara kalsium oksida dan magnesium oksida dengan kadar yang cukup tinggi sehingga dapat menetralkan pH tanah.

kapur dolomit
foto: cybex.pertanian.go.id

Pemberian kapur dolomit dapat membantu petani meningkatkan produktivitas tanaman. Pasalnya, kekurangan kalsium oksida dan magnesium oksida dapat menyebabkan produksi tanaman kurang maksimal.

Penggunaan dolomit harus dilakukan setelah pengukuran kadar keasaman tanah. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus atau alat pengukur pH. Pengukuran tersebut berguna menentukan seberapa banyak dolomit yang dibutuhkan. Pasalnya, tiap jenis tanaman membutuhkan kadar pH tanah yang berbeda-beda.

Anda tidak bisa menaikkan pH tanah secara instan dari asam langsung ke netral. Oleh karena itu, pemberian dolomit perlu dilakukan secara bertahap dengan selang waktu 3 minggu dan setelah hujan.

Pengapuran sebaiknya dilakukan terpisah dari pemupukan. Hal ini karena pupuk dan kapur yang diberikan bersamaan dapat bereaksi. Misalnya, pupuk NPK, ZA, dan TSP yang bersifat asam akan dinetralkan oleh kapur yang bersifat basa sehingga menyebabkan pH tanah tidak naik dan nutrisi tanah malah tidak terpenuhi. Idealnya, pengapuran dilakukan 3 minggu atau 40 hari sebelum pemupukan.

Pemupukan dan pengapuran yang terpisah bertujuan memulihkan kondisi unsur hara di dalam tanah.

Seringkali petani menganggap dolomit hanya dapat menetralkan pH tanah. Padahal, dolomit juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Berikut ini beberapa manfaat dolomit yang perlu Anda ketahui.

  • Memasok nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
  • Menetralisir kejenuhan zat-zat yang berlebihan dan dapat meracuni tanah seperti Al, Fe, dan Cu. Seluruh zat-zat tersebut memang dibutuhkan oleh tanaman. Namun, jika jumlahnya melebihi ambang batas malah akan menyebabkan dampak buruk bagi tanah dan tanaman.
  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi tanah terhadap zat-zat hara di dalamnya.
  • Mengaktifkan beberapa jenis enzim dalam tanaman.
  • Merangsang pembentukan zat lemak, karbohidrat, dan nutrisi lainnya.

Kapur dolomit dapat digunakan dengan cara disebar atau ditabur secara merata pada permukaan tanah yang akan diolah. Sementara itu, jika dolomit digunakan sebagai pupuk dasar, kapur hanya perlu dicampur secara merata dengan pupuk dan tanah, kemudian masukkan ke lubang tanam dan biarkan selama 1—2 minggu.