Manfaat Kayu Jati

Pertanianku – Menurut data Kementerian Kehutanan, kayu jati indonesia memiliki kelas awet tingkat I—II dan kelas kuat tingkat I. Kelas awet adalah tingkat kekuatan alami sesuatu jenis kayu terhadap serangan hama. Semakin besar angka kelasnya maka makin rendah keawetannya. Sementara itu, kelas kuat adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu terhadap kekuatan mekanis (beban). Semakin besar angka kelasnya maka makin rendah kekuatannya.

Perkembangan Kayu Jati di Indonesia

Dengan kondisi kelas awet dan kelas kuat yang tinggi, kayu jati hingga saat ini banyak dibutuhkan dalam industri properti, sepertiuntuk kayu lapis, rangka, kusen, pintu, maupun jendela. Selain itu, dengan profil yang ditunjukkan oleh garis lingkar tumbuh yang unik dan bernilai artistik tinggi, jati dibutuhkan para seniman pahat dan pengrajin industri furniture untuk dijadikan berbagai bentuk barang jadi, misalnya mebel dan berbagai jenis barang kerajinan rumah tangga. Karena kekuatannya pula, kayu jati digunakan sebagai bahan untuk bak pada angkutan truk, tiang, balok, gelagar, jembatan, maupun bantalan kereta api. Selain itu, karena memiliki daya tahan terhadap berbagai bahan kimia maka secara teknis kayu jati dapat digunakan sebagai wadah bagi berbagai jenis produk industri kimia.

Tanaman jati tergolong pula sebagai tanaman berkhasiat obat. Bunga jati dapat digunakan sebagai obat bronchitis, billiousness, dan obat untuk melancarkan serta membersihkan kantung kencing. Bagian buah atau benihnya dapat digunakan sebagai bahan obat diuretik. Adapun ekstrakdaunnya dapat menghambat kinerja bakteri tuberkolosa.

Selain berfungsi sebagai bahan obat, daun jati dapat digunakan sebagai bahan pewarna kain. Tidak hanya bagian tanaman saja yang berguna, limbah produksi berupa cabang dan serbuk gergaji pun dapat diproses  menjadi briket arang yang memiliki kalori tinggi.

 

Sumber: Buku Kayu Jati Paduan Budi Daya dan prospek bisnis