Pertanianku — Siapa sangka, manfaat kulit buah naga merah manjur menanggulangi serangan bakteri mematikan sekaligus menaikkan bobot unggas. Makhluk mungil Salmonella thypimurium itu berdampak besar bagi peternak. Bila bakteri tersebut berulah, akan jadi pertanda peternak puyuh merugi. Bakteri itu menyerang unggas lewat pakan atau minuman yang terkontaminasi. Akibat serangannya, mortalitas pada ternak puyuh dapat mencapai 80 persen.

Gejala serangan bakteri maut itu terlihat pada perubahan penampakan feses, kedinginan, dan puyuh terkulai lemah. Selain itu puyuh juga dehidrasi berkepanjangan. Selama ini para peternak mencegah serangan bakteri maut itu menggunakan antibiotik komersial jenis bacitracin. Padahal, peternak puyuh dapat memanfaatkan kulit buah naga untuk mencegah serangan bakteri itu.
Hasil pengujian menunjukkan, makin tinggi ekstrak kulit buah naga, makin tinggi pula daya hambat terhadap pertumbuhan Salmonella. Menurut peneliti, kadar 5 persen saja, ekstrak kulit buah naga merah mampu menghambat 6 mm pertumbuhan bakteri Salmonella.
Pengujian ekstrak kulit buah naga merah pada air minum ternak menyebabkan warna minuman berubah kemerahan. Itu karena kulit buah naga mengandung zat warna alami antosianin yang cukup tinggi sekaligus berperan sebagai anti-oksidan yang membangun sistem kekebalan tubuh. Meskipun demikian perubahan warna miuman itu tidak memengaruhi selera burung puyuh untuk minum.
Aplikasi ekstrak kulit buah naga menunjukkan hasil yang positif bila dibandingkan dengan antibiotik bacitracin. Mortalitas atau angka kematian burung puyuh menurun menjadi 1,6 persen diikuti dengan pertambahan bobot tubuh burung puyuh 2,83 gram per ekor per hari. Sementara itu, pada aplikasi antibiotik tingkat mortalitas kurang dari 4 persen dengan pertambahan bobot tubuh hanya 2,43 gram per ekor per hari.
Kulit buah naga merah mengandung beberapa senyawa aktif di antaranya flavonoid, steroid, triptrenoid, dan saponin. Senyawa-senyawa aktif itu berfungsi sebagai antibakteri dan anti-oksidan.
Dalam penerapan sehari-hari peternak dapat merebus kulit buah naga yang sudah dicuci terlebih dahulu menggunakan air dengan perbandingan 1:1 sampai mendidih selama 30 menit. Saring hasil rebusan untuk mendapatkan hasil ekstrak agar terpisah dengan ampas kulit buah naga.
Cara serupa juga dapat diberikan kepada ternak lain seperti ayam dan itik. Sebab, Salmonella juga memicu penyakit serupa pada unggas lain seperti ayam, itik, dan bahkan manusia.
Limbah rumah tangga itu menjadi alternatif bagi para peternak unggas khususnya burung puyuh untuk mengatasi serangan Salmonella. Sebab, harganya lebih murah sekaligus berdampak jangka panjang yang baik terhadap ternak dan lingkungan. Konsumen pun merasa lebih aman dan terlindungi.