Pertanianku — Hampir semua orang Indonesia mengenal rambutan, buah berambut dan berwarna merah. Rasanya cukup beragam, ada yang manis dan ada juga yang asam. Kulit rambutan ditumbuhi banyak rambut yang cukup tebal. Saat masih muda, rambut dan kulit berwarna hijau, kemudian akan berubah menjadi kekuningan ketika menjelang masak, dan menjadi merah saat masak.
Buah ini diketahui berasal dari Indonesia dan sudah tersebar di berbagai belahan dunia. Rambutan terdiri atas dua jenis warna, yaitu kuning dan merah. Warna yang paling sering ditemukan adalah merah.
Rambutan merupakan buah semusim yang disenangi banyak orang. Buah ini mengandung senyawa penting yang disebut asam gallic. Senyawa tersebut bekerja sebagai antioksidan melawan radikal bebas dan melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif. Selain itu, rambutan juga mengandung mineral tembaga dalam jumlah sedang yang diperlukan untuk membentuk sel darah merah dan darah putih.
Buah rambutan juga diketahui sebagai sumber zat besi yang baik, rendah kalori, dan sumber serat pangan yang baik. Kandungan serat dan kadar air di dalam buah terbilang tinggi. Serat tersebut berguna mengendalikan rasa lapar dan membuat perut terasa kenyang lebih lama.
Sayangnya, rasa manis rambutan cukup berbahaya apabila dikonsumsi berlebihan. Kandungan gula dalam buah rambutan bersifat alkoholik yang dapat menaikkan kadar kolesterol.
Selain daging buah rambutan yang lezat dan kaya manfaat, Anda juga bisa memanfaatkan kulit rambutan yang sering menjadi sampah.
Kulit rambutan mengandung tannin dan saponin. Bagian ini bisa Anda manfaatkan untuk mengatasi disentri dan demam.
Disentri
Cuci kulit rambutan, kemudian potong-potong secukupnya. Rebus kulit dengan tiga gelas air hingga airnya tersisa setengahnya. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari, masing-masing sebanyak 3 ¼ gelas untuk mengatasi disentri.
Demam
Kulit buah yang akan digunakan sebagai obat demam perlu dikeringkan terlebih dahulu. Kulit dikeringkan dalam keadaan sudah bersih dicuci. Setelah kering, rebus 15 gram kulit kering dengan tiga gelas air minum hingga mendidih. Setelah air rebusan dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing sebanyak 1/3 bagian.