Manfaat Leunca Sebagai Obat Herbal

Pertanianku Leunca sering dijumpai menjadi lalapan di daerah Jawa Barat atau dijadikan bahan campuran dalam sayuran. Selain bisa diolah menjadi sayur, leunca ternyata memiliki khasiat untuk dijadikan obat herbal. Bagian yang bisa dimanfaatkan dari pohon leunca adalah buah dan daunnya.

leunca
foto: pertanianku

Pada bagian buahnya mengandung solasonine, solasodine, solamargine, solanine, atropine, besi, diosgenin, fosfor, glikoalkoloid, tigogenin, vitamin A, dan C, serta zat semak. Seluruh kandungan tersebut menyebabkan tanaman ini memiliki efek farmakologi seperti penurun panas, diuretik, pembersih racun, antiradang, penghilang bengkak, pelancar darah, pereda demam, kejang panas pada anak, sakit tenggorokan, radang saluran napas menahun, sesak napas, dan masih banyak lagi.

Disentri

Untuk menyembuhkan disentri, rebus 50—60 gram daun leunca segar dan 25 gram gula putih dengan air secukupnya. Saring air rebusan tersebut dan minum.

Infeksi saluran kencing

Rebus 30 gram herba leunca segar, 30 gram rumput lidah ular, dan 30 gram meniran dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusan tersebut dan minum air rebusan rutin dua kali sehari, masing-masing ½ gelas.

Mencuci bisul, radang kulit bernanah, eksim, dan digigit ular

Ambil buahnya dan rebus sebelum digunakan. Air rebusan tersebut bisa untuk mencuci bisul, radang kulit bernanah, eksim, dan bekas gigitan ular.

Antikanker

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di UGM menunjukkan bahwa hasil ekstrak etanolik leunca pada dosis tinggi dapat menginduksi apoptosis sel kanker hati. Jadi, ada potensi jika sayur lalap ini bisa berperan sebagai antikanker yang disebabkan kandungan pada buahnya, yaitu solasodine dan solamargine.

Senyawa tersebut dapat menghilangkan rasa sakit, menurunkan panas, antiradang, dan antisyok. Sementara, solamargine memiliki efek antibakteri. Senyawa-senyawa itulah yang membuat buah ini mampu mengatasi gangguan kanker seperti kanker payudara, leher, rahim, lambung, dan saluran pernapasan.

Namun, dalam pemanfaatannya Anda harus berhati-hati karena buah dan daunnya bisa menyebabkan keracunan. Daun yang sudah tua mengandung glikoalkaloid solanine. Buah yang dikonsumsi mentah mengandung alkaloid dalam konsentrasi tinggi. Mengonsumsi dalam jumlah banyak dapat menyebabkan muntah, iritasi lambung, banyak mengeluarkan air liur, mengantuk, sakit perut, diare, lemas, dan gangguan pernapasan.