Manfaat Perompesan Daun Apel

Pertanianku — Apel sudah menjadi salah satu buah yang populer di Indonesia, bahkan buah ini hampir selalu ada di dalam bingkisan buah. Daerah yang terkenal sebagai sentra penghasil apel adalah Kota Batu dan Malang Raya, di daerah tersebut dikembangkan jenis apel manalagi, ana, dan rome beauty. Salah satu tindakan perawatan pohon apel yang kerap dilakukan petani adalah perompesan daun apel.

perompesan daun apel
foto: Pixabay

Apel merupakan tanaman buah dataran tinggi yang bisa tumbuh di ketinggian sekitar 700—2.000 mdpl dengan iklim kering. Sebenarnya, apel tetap dapat tumbuh di dataran rendah. Namun, buah yang dihasilkan kurang manis dan rentan terserang penyakit daun. Di dataran rendah, kemampuan berbunga pohon apel juga terbilang rendah.

Apel diduga berasal dari Israel-Palestina. Negara tersebut memiliki musim dingin yang cukup panjang sehingga proses pembungaan pohon dapat berjalan dengan lancar. Indonesia tidak memiliki periode musim dingin yang panjang, padahal musim dingin sangat berguna untuk pohon apel karena bisa merangsang pembungaan. Oleh karena itu, petani perlu melakukan cara agar pohon dapat berbunga, caranya adalah perompesan daun atau menggugurkan daun.

Perompesan disebut juga defoliasi buatan, biasanya proses ini dilakukan bersamaan dengan pelengkungan cabang dan memangkas bagian ujung untuk memecahkan tunas generatif, terutama tunas lateral. Setelah dilakukan pelengkungan, biasanya akan muncul bunga-bunga yang bakal berubah menjadi buah.

Petani akan melakukan perompesan daun apel setelah tunas generatif memadat, biasanya terjadi sekitar 2 minggu setelah panen.

Cara lain untuk merompes daun adalah dengan menyemprotkan zat pengatur tumbuh yang berbahan aktif hydrogen sianamida dengan 10 persen urea pada daun yang sudah tua. Cara tersebut dinamakan sebagai pembakaran daun.

Perompesan biasanya dilakukan sekitar April dan Oktober. Kalau perompesan dilakukan di luar waktu tersebut, buah yang dihasilkan tidak begitu bagus. Pasalnya, perompesan sangat dipengaruhi oleh hujan. Bunga yang sudah tumbuh bisa saja tidak berkembang menjadi buah karena terkena air hujan.

Jangan lupa untuk membuang tunas liar atau tunas air yang tumbuh di cabang atau batang bawah agar nutrisi pohon bisa dilarikan ke percabangan yang produktif.