Pertanianku — Nematoda parasit dapat menyerang tanaman sehingga menyebabkan pertumbuhannya menjadi tidak seimbang. Keberadaan nematoda sebenarnya bisa dikendalikan agar tidak menyerang tanaman dan membuatnya sakit. Salah satu cara untuk mengendalikannya adalah menggunakan pupuk penghambat nematoda.

Pupuk penghambat nematoda merupakan pupuk organik yang dibuat dengan proses pembusukan sisa-sisa bahan organik yang berasal dari hewan ataupun tanaman. Pupuk tersebut sangat baik untuk memperbaiki kondisi tanah sehingga dapat menjaga fungsi tanah untuk mengoptimalkan unsur hara yang berada di dalam tanah. Unsur hara tersebut sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman.
Unsur hara yang berada di dalam tanah dapat membuat tanaman menjadi lebih kuat dan berkembang lebih optimal. Hal tersebut membuat tanaman lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit.
Pupuk organik juga dapat memperbaiki kandungan mikroorganisme antagonis yang berada di dalam tanah seperti jamur atau bakteri. Mikroorganisme tersebut dapat menekan pertumbuhan nematoda parasit yang dapat menyerang tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh lebih baik karena tidak diserang nematoda.
Jamur antagonis yang dapat berperan sebagai musuh alami dari nematoda adalah jamur Arthrobotrys oligospora, Dactylaria brochopaga, Paecilomyce lillacinus, Catenaria spp., dan jamur Trichoderma sp.
Jamur Arthobotrys sp. merupakan musuh alami dari nematoda. Hal ini karena dapat mematikan nematoda dengan cara membentuk hifa perangkap yang bisa menjerat dan menginfeksi nematoda parasit.
Sementara itu, bakteri antagonis yang berperan sebagai musuh alami dari nematoda parasit adalah Pseudomonas fluorescens, Bacillus sp., dan bakteri yang berada di sekitar perakaran tanaman atau lebih dikenal sebagai bakteri rhizosfer.
Beberapa strain bakteri rhizosfer yang bisa digunakan adalah bakteri Plant Growth Promoting Rhiobakteri (PGPR). Bakteri PGPR berfungsi sebagai biofertilizer dan agen biokontrol.
Ada banyak manfaat pupuk organik yang sangat sayang dihindarkan. Pupuk organik terbukti sangat baik untuk kesehatan tanah serta tanaman. Manfaat tersebut memang tidak begitu langsung terasa karena daya kerjanya yang lebih lambat dibandingkan pupuk kimia. Namun, manfaat tersebut baru terasa beberapa tahun mendatang, kesuburan tanah pertanian serta perkebunan tetap terjaga meskipun sudah digunakan selama bertahun-tahun.