Pertanianku — Manfaat tahu ternyata tidak sesederhana penampilannya. Tahu merupakan salah satu makanan yang paling sering ditemukan dalam menu harian, terutama untuk masyarakat Indonesia.
Ternyata, di balik “kesederhanaan” tahu, tersimpan “ribuan” manfaat bagi kesehatan. Tahu terbuat dari bahan dasar kedelai yang sejak lama telah dikenal sebagai pilihan makanan sehat. Beberapa studi menyebutkan, meningkatkan konsumsi kedelai bisa menurunkan risiko kanker payudara. Salah satunya ialah tahu.
Tahu dibuat dengan proses pengentalan susu kedelai dan membentuk hasil prosesnya menjadi makanan. Jadi, apa saja manfaat tahu untuk kesehatan? Berikut ini ulasannya.
- Mengurangi risiko kanker
Saat dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehat, kedelai bisa membantu mengurangi risiko pembentukan sel kanker. Salah satunya kanker payudara. Sebuah analisis yang dilakukan terhadap 35 penelitian menemukan, kedelai mengurangi risiko kanker payudara pada perempuan Asia.
Berdasarkan penelitian Tufts University, kedelai mampu memberi manfaat bagi perempuan dalam mengurangi risiko kanker payudara agresif. Selain itu, kedelai juga bisa membantu para penderita kanker prostat sembuh lebih cepat, daripada mereka yang tidak mengonsumsi produk kedelai. Dalam beberapa kasus, kedelai juga bisa melindungi tubuh dari kanker usus.
- Mengurangi gejala-gejala pada menopause
Kedelai mengandung phytoestrogen atau yang dikenal dengan isoflavon yang sama dengan struktur hormon estrogen perempuan. Isoflavon dapat mengurangi gejala kesehatan yang muncul karena kekurangan estrogen pada masa menopause.
Berdasarkan hasil penelitian North American Menopause Society, kedelai membantu sejumlah perempuan menghadapi ‘hot flashes’, yakni perasaan demam panas tiba-tiba sebagai salah satu gejala menopause.
- Baik untuk fungsi ginjal
Protein yang terkandung dalam kedelai penting untuk mereka yang sedang menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal. Sebuah analisis dari sembilan kali percobaan menunjukkan efek positif kedelai terhadap penyakit ginjal kronis.
- Menurunkan kolesterol jahat
Berdasarkan hasil penelitian National Institute of Health and Nutrition, Tokyo, Jepang, kedelai yang nengandung isoflavon terbukti secara signifikan menurunkan lemak jahat atau LDL (low-density lipoprotein). Namun, pada saat yang sama kedelai tak mengubah lemak baik atau HDL (High-density lipoprotein).
- Baik untuk jantung
Berdasarkan sejumlah hasil penelitian, menambahkan kedelai pada daftar makanan saat diet bisa menurunkan risiko penyakit jantung.