Manfaat Tanaman Petai Cina yang Bisa Menyembuhkan Cacingan

Pertanianku — Tanaman ini mungkin cukup familiar karena rasanya yang khas dan sering dijadikan campuran dalam sayuran. Selain bisa memberikan rasa yang khas, tanaman petai cina ternyata juga bisa digunakan untuk menyembuhkan cacingan dan kencing manis. Tanaman ini dapat tumbuh hingga setinggi 10 m dan akan menghasilkan buah yang berbentuk polong. Jika sudah masak, buahnya akan berwarna hitam kecokelatan dan berbiji banyak.

petai cina
foto: http://rickysetiawan96.blogspot.com/

Bagian yang bisa dimanfaatkan dari tanaman ini adalah bijinya. Biji petai cina mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Kandungan tersebut ternyata mampu mengobati tekanan darah tinggi, cacingan, kencing manis, dan bengkak.

Selain bijinya, daun petai cina bisa dimanfaaatkan untuk menyembuhkan bengkak. Caranya, remas-remas daun, lalu tempelkan pada bagian yang bengkak. Diamkan hingga bengkak tersebut reda.

Biji petai cina yang sudah tua dan kering diolah dengan cara ditumbuk, lalu digoreng tanpa minyak. Selanjutnya, seduh tumbukan biji dengan air panas. Minum air seduhan tersebut sebanyak satu gelas sehari sekali dan dilakukan secara rutin untuk menyembuhkan kencing manis dan cacingan.

Biji yang masih mentah akan terasa pahit dan netral. Bij petani cina juga mengandung mimosin, leukanin, leukanol, dan protein. Sementara, pada bagian daunnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan sejumlah vitamin A, B1, dan C.

Di Jawa Barat, untuk menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh senjata tajam dilakukan dengan mengunyah pucuk daun muda petai cina dan menempelkannya pada bagian yang luka. Sementara, di daerah Cilacap, bagian buahnya sering dicampur dengan pepagan talas dan digunakan untuk mengobati luka yang disebabkan oleh teriris pisau. Tanaman petai cina memang sering digunakan dalam pengobatan tradisional sejak zaman dulu.

Selain dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, tanaman ini sering diolah menjadi berbagai macam menu sayuran seperti sayur asam, botok, atau dijadikan lalapan mentah.

Dedaunan dan polong dari petai cina mengandung mimosine asam amino yang beracun. Bahkan, kandungannya mencapai 12 persen pada daun dan polong kering. Sementara, pada daun muda kandungannya hanya sekitar 3—5 persen dari bahan kering. Sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi tanaman ini berlebihan apalagi jika tidak melakukan konsultasi dengan dokter atau herbalis terlebih dahulu.