Pertanianku — Mangga namdokmai merupakan buah introduksi dari Thailand. Buah mangga ini bisa tumbuh dengan subur di Indonesia dengan bentuk buah yang memanjang dengan ujung runcing dan berwarna kuning kehijauan.
Di antara beberapa jenis buah mangga introduksi yang masuk ke Indonesia, mangga namdokmai menjadi mangga introduksi favorit karena rasa, warna kulit, dan ketahanannya terhadap penyakit. Selain itu, percabangannya bagus dan tingkat produktivitas yang tinggi.
Sebenarnya, mangga namdokmai merupakan perbaikan dari mangga okyong yang sudah lebih dahulu masuk ke Indonesia. Keungulan mangga asal Thailand yang disukai pehobi buah adalah genjah atau mampu berbuah lebih awal, jumlah dalam satu tandan buah lebih banyak, dan ukuran buahnya cukup besar dibandingkan mangga okyong.
Mangga namdokmai lebih nikmat dikonsumsi ketika tingkat kematangannya mencapai 80 persen. Kalau terlalu matang, buahnya mengandung banyak air sehingga kurang enak untuk dikonsumsi. Namun, tetap ada orang yang menyukai mangga ini dengan tingkat kematangan yang penuh karena rasanya yang segar.
Bentuk percabangan tanaman juga terlihat bagus sehingga buah ini sering dijadikan sebagai tabulampot. Selain sosok percabangannya bagus, sosok tanaman terlihat segar dengan bentuk daun yang agak bergelombang sehingga tampilan tanamannya menjadi sangat cantik.
Daun tanaman yang berwarna hijau tumbuh dengan lebat sehingga dapat menimbulkan kesan kompak pada bentuk tanaman.
Pohon mangga namdokmai juga bagus ditanam di pekarangan. Anda bisa membuat pohon kerdil, dan tetap berbuah. Pohon mangga ini bisa tumbuh dengan baik di daerah dengan musim kering selama tiga bulan.
Tanah yang baik untuk menanam mangga namdokmai adalah tanah gembur, mengandung pasir, berlempung dalam, dan kaya akan bahan organik. pH tanah yang dibutuhkan sekitar 5,5—7,5. Mangga ini merupakan tanaman buah dataran rendah yang bisa tumbuh subur di ketinggian 0—500 mdpl.
Selain genjah, tanaman mangga ini juga mudah berbuah dan menghasilkan buah yang lebat. Bahkan, tanaman yang masih kecil berumur 1,5 tahun sejak ditanam sudah bisa menghasilkan buah. Pembuahan pohon bisa dirangsang dengan pemberian pupuk NPK sebanyak 30 gram setiap tiga bulan sekali.