Pertanianku – Penelitian terhadap manggis yang telah dilakukan tidak hanya tentang antiinflamasi dan antikanker, tetapi juga efek penyembuhan berbagai penyakit. Sebagai contoh, peneliti dari Universitas Mahidol di Thailand membuktikan jika senyawa xanthone berefek kuat sebagai antibakteri. Penelitian itu menjelaskan Bacterium acnes dan Staphyloccocus epidermidis penyebab jerawat dapat ditekan pertumbuhannya. Penelitian itu menyimpulkan bahwa manggis dapat dipakai sebagai obat jerawat.
Kemampuan senyawa di manggis untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi juga telah diteliti oleh tim riset dari Departement of Clinical Microscopy, Faculty of Associated Medical Science, Chiang Mai University, Thailand. Penelitian itu menyimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis mampu membunuh bakteri melalui mekanisme stimulasi fagosit atau sel bakteri saling memakan.
Penyakit tuberkulosis yang menjadi salah satu penyakit pencabut nyawa terbesar di berbagai negara juga dapat disingkirkan dengan senyawa xanthone. Riset tim Department of Chemistry, Universitas Srinakharinwirot, Thailand, menjelaskan bahwa alpha mangostin, beta mangostin, dan garcinone B pada senyawa xanthone berefek menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis. Hal tersebut menjadi penting karena pemberian antibiotik untuk mengobati penyakit TBC semakin hari tidak efektif lantaran Mycobacterium tuberculosis telah kebal.
Studi lain memperlihatkan kandungan senyawa aktif pada manggis juga diduga kuat dapat menjadi antijamur dan antivirus. Sebagai antivirus, mekanisme itu dapat terjadi lantaran senyawa aktif pada manggis memang memiliki kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami. Virus yang sejauh ini tidak dapat berkembang apabila sistem imun dalam tubuh baik. Hal itu tentunya dapat menjadi kabar baik bagi penderita HIV yang sistem kekebalan tubuhnya rendah.
Sumber: Buku Ramuan dan Khasiat Kulit manggis