Pertanianku — Pohon-pohon duku di objek wisata unggulan Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, sedang berbuah lebat dan terlihat begitu menggoda. Dengan begitu, pengunjung yang datang ke kawasan Candi Muarojambi bisa berpesta duku.
“Sekitar 3.000-an hektare kawasan Candi Muarajambi dipenuhi pohon duku. Di sekitar kawasan Kecamatan Muaro Sebo yang lain juga sedang panen buah duku,” ungkap Mukhlis, salah seorang warga di Desa Muarojambi, dilansir dari Antara, Senin (28/1).
Di kompleks objek wisata tersebut, pengunjung bahkan bisa memungut langsung buah duku yang rontok karena sudah matang di pohon.Tak sedikit pula dari mereka yang kemudian menjadikannya sebagai objek foto. Sejumlah pedagang duku yang merupakan warga setempat juga bermunculan menjual buah tersebut dengan harga Rp5 ribu per kilogram. Sebagian menjualnya dengan harga Rp10 ribu per tiga kilogram.
“Ya kami jual Rp5 ribu per kilogram, sedangkan yang rontok dari pohon atau jatuh Rp10 ribu per tiga kilogram,” kata salah satu pedagang buah duku yang menggunakan sepeda untuk menjajakan dagangannya.
Buah duku yang dijual berasal dari kebun duku miliknya. Ia memanfaatkan momen liburan di sana untuk berdagang buah duku. “Kami jual seperti harga di kebun,” katanya.
Kendati kawasan Candi Muarojambi dikepung kebun duku yang sedang memasuki musim panen, sejauh ini belum ada aktivitas ekonomi yang khusus mensinergikan musim duku di daerah tersebut dengan kegiatan wisata setempat.
Kecuali, di lokasi wisata Lubuk Penyengat yang berjarak sekitar dua kilometer dari Kompleks Candi Muarojambi. Komunitas desa wisata di sana menjadikan musim duku sebagai potensi wisata dengan menggelar Festival Ngundoh Duku.