Pertanianku — Tren hidup sehat yang terus meningkat membuat peluang bagi produsen untuk menghasilkan produk perkebunan organik semakin terbuka lebar. Saat ini pasar global semakin mengarah kepada pangan sehat dengan mengonsumsi produk-produk organik, termasuk produk perkebunan organik.
Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan, besarnya potensi produk organik di Indonesia dapat terlihat dari jumlah pekebun yang menghasilkan produk organik semakin meningkat, jumlah toko produk organik juga meningkat, tren gaya hidup sehat meningkat, dan semakin banyak organisasi pencinta organik. Bahkan, saat ini sudah ada berbagai Lembaga Sertifikasi Organik.
Berdasarkan data Organic Trade Association pada laman Global Organic Trade, Indonesia bersama lima negara lainnya yakni India, Ethiopia, Tanzania, Uganda, dan Peru merupakan negara produsen utama produk organik. Sementara itu, negara tujuan ekspor produk organik adalah USA, Jerman, dan Prancis.
“Terdapat lebih dari 150 desa organik binaan yang tersebar di berbagai provinsi dengan produk organik perkebunan seperti produk kopi organik, cokelat atau biji kakao organik, lada hitam organik, minyak kelapa organik, teh, vanila, jambu mete, gula aren, dan gula semut organik serta produk organik lainnya,” terang Ali seperti dilansir dari laman ditjenbun.pertanian.go.id.
Melihat potensinya yang masih terbuka lebar, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya meningkatkan daya saing komoditas perkebunan agar mampu merambah pasar dunia. Pasalnya, saat ini mulai banyak konsumen yang tertarik dengan produk turunan dari komoditas perkebunan, apalagi organik. Produk-produk yang diminati rata-rata dapat memberikan dampak baik untuk kesehatan.
“Pemerintah terus berupaya mendorong dan memotivasi pekebun mengembangkan hasil olahan komoditas perkebunan organik dengan standar ramah lingkungan untuk memenuhi permintaan pasar global terhadap produk perkebunan yang berkualitas, aman, dan sehat untuk dikonsumsi, serta tidak merusak lingkungan, mampu menopang pembangunan pertanian termasuk perkebunan berjalan secara berkelanjutan,” jelas Ali Jamil.