Pertanianku – Di habitatnya, cucakrawa mengalami ganti bulu setelah musim berkembang biak. Masa ganti bulu cucakrawa yang dipelihara tidak dapat dipastikan waktunya. Namun, rontoknya bulu tua dan berganti bulu baru dapat dipastikan terjadi setiap tahunnya. Rontok bulu pada cucakrawa tidak seperti burung lain. Bulu cucakrawa rontok satu per satu. Untuk memperlancar proses ganti bulu ini, akan lebih terjamin jika burung tersebut dipindahkan ke dalam kandang besar.
Normalnya, ganti bulu pada burung berkicau berlangsung antara 6—7 minggu. Bila waktunya lebih dari 7 minggu, pasti ada yang sala dalam perawatan atau burung terlalu banyak mendapat gangguan lingkungan. Buruknya perawatan juga dapat menyebabkan bulu rontok terus. Pertumbuhan bulu kurang sempurna, seperti bengkok, melintir, atau tidak sepanjang sebelumnya. Kurang normalnya pertumbuhan bulu juga bisa disebabkan adanya gangguan parasit seperti tungau, gurem, dan kutu yang muncul akibat buruknya kondisi sangkar.
Pada saat ganti bulu, cucakrawa memerlukan makanan bergizi yang lebih banyak dari biasanya, terutama jangkrik dan belalang. Selain itu, gangguan lingkungan harus dikurangi. Pemberian obat (Growvit) pada air minum sangat baik dilakukan selama ganti bulu. Pemberian obat sebaiknya setelah burung dijemur. Apabila cucakrawa yang sedang ganti bulu ditempatkan di kandang besar, tempatkanlah air minumnya di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Pemberian makanan yang berkualitas dan obat dimaksudkan untuk menjaga agar kondisi cucakrawa tetap stabil dan lebih meningkatkan kualitas suaranya setelah masa ganti bulu. Biasanya, setelah ganti bulu, mental dan kualitas suara burung akan bertambah baik.
Sumber: Buku Agar Cucakrawa rajin berkicau