Masalah yang Timbul Dalam Pembiakan Kucing

Pertanianku – Proses membiakkan kucing memang menyenangkan dan menarik, tetapi juga tidak luput dari masalah. Permasalahan yang paling banyak muncul adalah  saat persalinan. Hal-hal yang biasanya menjadi masalah dan berikut solusinya akan dijelaskan sebagai berikut.

Tips Memilih Kucing

  1. Melahirkan secara Caesar

Beberapa kasus ada juga induk yang tidak dapat melahirkan secara normal sehingga harus di-caesar. Hal ini bisa juga disebabkan oleh pinggul induk yang sempit. Akibatnya, induk sulit untuk mengeluarkan anak yang berukuran besar. Solusinya adalah sebaiknya induk kucing diperiksakan terlebih dahulu sebelum hamil apakah berpinggul sempit atau tidak. Jika iya, sejak awal sudah diketahui ada kemungkinan induk kucing akan melahirkan anak-anaknya dengan caesar. Dengan demikian, sudah mempersiapkan segala hal sebelum proses melahirkan berlangsung.

  1. Induk Terserang Penyakit

Ada juga induk yang ternyata terserang infeksi saluran rahim dan vagina. Induk kucing yang hamil, tetapi terserang keputihan besar kemungkinan akan melahirkan anak kucing dengan kondisi buta. Hal ini karena kitten lahir melewati cairan keputihan yang banyak mengandung bakteri dan virus. Solusinya adalah induk saat hamil diperiksakan ke dokter hewan. Tujuannya untuk dapat memantau segala perkembangan dan kesehatan induk. Dengan demikian, diharapkan induk kucing akan melahirkan anak dalam keadaan sehat.

  1. Induk Tidak Nafsu Makan

Penurunan bobot badan induk sering terjadi saat kehamilan. Hal ini karena induk tidak begitu nafsu makan sehingga asupan gizi untuk si anak dalam perut juga berkurang. Hal ini tidak baik karena anak memerlukan cukup nutrisi untuk dapat selamat setelah dilahirkan. Solusinya adalah segera memeriksakan induk hamil ketika mengalami penurunan kesehatan. Tujuannya untuk mendapatkan solusi agar induk diberi vitamin dan suplemen penambah gizi saat hamil.

  1. Bunting Palsu

Bunting palsu sering disebut juga hamil anggur atau false pregnancy (pseudo pregnancy). Kejadian ini terjadi jika kucing menunjukkan tanda-tanda hamil seperti puting susu memerah, nafsu makan meningkat, dan pembesaran daerah perut (abdomen) tanpa disertai adanya janin (anak) dalam rahim. Dengan kata lain, rahimnya kosong.

Seperti kelinci, kucing tergolong hewan yang mengalami induced ovulation. Artinya, ovulasi tidak terjadi secara spontan. Ovulasi hanya akan terjadi jika ada perkawinan dengan kucing jantan. Saat keadaan tidak normal, ovulasi pada kucing bisa saja terjadi dan sel telur yang tidak dibuahi menetap di dinding rahim untuk beberapa waktu. Selama sel telur menempel di dinding rahim, tanda-tanda bunting palsu akan semakin terlihat jelas. Selanjutnya, sel telur yang tidak dibuahi tersebut akan berhenti berkembang, kemudian tanda-tanda bunting palsu akan hilang dengan sendirinya dan kucing kembali ke keadaan normal.

 

Sumber: Buku Paduan Lengkap Kucing