Pertanianku — Media tumbuh yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis jamur yang akan dibudidayakan, misalnya media tumbuh jamur tiram akan berbeda dengan media tumbuh jamur kancing. Jamur tiram merupakan jamur yang bisa dibudidayakan di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 600 mdpl.

Jamur ini bisa tumbuh subur di lokasi dengan tingkat kelembapan sekitar 60—80 persen. Jika lokasi tumbuhnya terlalu kering, jamur tidak bisa tumbuh dengan maksimal. Begitu sebaliknya, kadar kelembapan yang lebih tinggi dari standar dapat menyebabkan jamur mudah terserang penyakit.
Jamur tiram adalah jamur yang paling populer di antara kalangan jamur konsumsi. Saat ini sudah banyak yang membudidayakannya sebagai mata pencaharian utama atau pemasukan tambahan. Jamur tiram yang dibudidayakan oleh petani merupakan jamur tiram putih dengan batang dan tudungnya yang berwarna putih.
Bahan media tanam jamur tiram yang sering digunakan adalah serbuk kayu gergaji. Pemilihan media tanam tersebut karena kemudahannya dalam mendapatkan bahan. Selain serbuk kayu, bahan campuran lain yang ditambahkan adalah bekatul dan kapur CaCO3. Campuran ketiga bahan tersebut tidak bisa langsung digunakan, tetapi dikomposkan terlebih dahulu.
Serbuk kayu gergaji mengandung lignin dan selulosa yang tinggi. Kandungan tersebut sangat dibutuhkan oleh jamur untuk tumbuh dengan baik. Sementara itu, bekatul mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga baik digunakan sebagai sumber karbohidrat media tumbuh. Kapur CaCO3 berfungsi menstabilkan kondisi pH media sehingga pertumbuhan jamur tidak akan terganggu.
Pembudidaya yang kurang pandai menyiapkan media tumbuh bisa membeli yang sudah jadi dan biasanya dikemas dalam bentuk baglog. Baglog merupakan media tumbuh yang sudah selesai dikomposkan dan dimasukkan ke kantong lastik.
Selanjutnya, pembudidaya sudah bisa menanam bibit-bibit jamur di dalam baglog. Proses ini dinamakan dengan inokulasi. Setelah proses inokulasi selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah inkubasi, yaitu menyusun baglog-baglog di dalam rak rumah kumbung. Suhu dan kelembapan ruang inkubasi atau rumah kumbung harus tetap diperhatikan agar pertumbuhan miselium jamur optimal.