Pertanianku — Tahukah Anda bahwa burung hantu merupakan salah satu hewan yang dapat membantu melawan serangan hama tikus. Untuk itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, mengimbau masyarakat setempat untuk melestarikan burung hantu karena memiliki banyak kegunaan.
“Kami berharap populasi burung hantu dilestarikan dan tidak dilakukan pemburuan,” jelas Kepala Distanbun Kabupaten Lebak, Itan Oktarianto.
Semakin hari, tikus yang menyerang tanaman padi para petani di daerah tersebut semakin tinggi. Hal ini dikarenakan populasi ular dan burung hantu terus mengalami penurunan sehingga petani hanya mengandalkan racun tikus. Padahal, cara yang paling efektif melawan tikus adalah dengan melestarikan predator alami seperti burung hantu.
Oleh karena itu, Itan mengajak warga untuk tidak memburu burung hantu yang di Kabupaten Lebak sudah terancam punah dan tidak ditemukan lagi di pohon-pohon besar.
“Kami menduga menghilangnya burung hantu itu akibat perburuan juga kerusakan hutan yang menjadi habitatnya,” ucapnya.
Tapi saat bersamaan produksi pangan turun karena serangan tikus semakin menjadi-jadi akibat tiada lawan.
Hal ini mengakibatkan sekitar 1.022 hektare dan 148 hektare lahan pertanian di wilayah tersebut terjadi gagal panen. Sebenarnya, bukan hanya oleh tikus, melainkan juga oleh serangan wereng batang coklat (WBC).
“Kami minta warga melestarikan burung hantu itu,” tegas Itan.