Melihat Prospek Bisnis Budi Daya Biota Laut

Pertanianku – Perairan Indonesia merupakan tempat hidup bagi jutaan jenis biota laut. Banyak di antaranya yang memiliki potensi untuk dibudidayakan karena harga jualnya cukup tinggi serta pertumbuhannya yang relatif cepat. Selain itu, budi daya biota laut merupakan jenis kegiatan budi daya yang relatif baru perkembangannya. Komoditas yang dapat dibudidayakan antara lain kerapu, kakap putih, kakap merah, kuwe, bandeng, bawal bintang, nila srikandi, kerang, udang, lobster, rumput laut, tiram mutiara, dan kepiting.

Melihat Prospek Bisnis Budi Daya Biota Laut

Salah satu jenis ikan yang sangat populer dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi adalah ikan kerapu. Permintaan ikan kerapu, khususnya yang dalam kondisi hidup untuk tujuan ekspor, seperti ke Hongkong dan Cina cenderung meningkat setiap tahunnya.

Berikut beberapa faktor yang memengaruhi budi daya biota laut yang memiliki peluang bisnis yang tinggi.

  1. Permintaan ekspor hasil laut yang tinggi

Produk merikultur utama Indonesia adalah kerapu, kakap, udang barong, tiram mutiara, teripang, rumput laut, bandeng, dan baronang. Produk tersebut diperdagangkan di pasar domestik dan luar negeri, baik dalam bentuk masih hidup, segar, fillet, atau ikan utuh beku, maupun dalam bentuk olahan.

  1. Teknologi budi daya terus berkembang

Jenis ikan laut yang telah berhasil dalam pembenihan secara massal di antaranya bandeng, kerapu bebek, kerapu macan, kerapu sunu, kerapu lumpur, kerapu batik, kakap, dan kuwe. Selain jenis ikan, komoditas laut lainnya yang juga telah dikuasai teknologi budidayanya adalah rumput laut, kerang, teripang, dan krustasea.

  1. Budi daya yang berkelanjutan

Budi daya laut yang berkelanjutan memiliki ciri-ciri antara lain efisien dalam penggunaan sumber daya, produktif, dan tidak merusak lingkungan. Akuakultur dengan ciri-ciri seperti itu dapat dicapai melalui penerapan konsep sistem akuakultur berbasis tingkat kesukaan pakan. Salah satu caranya dengan penerapan sistem polikultur.