Pertanianku – Saat iren makanan Jepang membuat bisnis restoran Jepang kian menjamur di Indonesia. Hal ini merupakan peluang bisnis yang membuka celah tersendiri bagi usaha budidaya berbagai sayuran Jepang salah satunya budidaya mentimun jepang.
Prospek budidaya kyuri pun dimanfaatkan Dodih, salah seorang petani kyuri yang tergabung dalam Kelompok Tani Tauhid asal Kampung Pengkolan, Kecamatan Cikidang, Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Pamor kyuri cukup bagus karena mentimun ini berharga mahal. Harga mentimun ini yang paling rendah berkisar Rp10.000. serta kyuri dengan kualitas bagus ditaksir seharga Rp100.000/kg. sebuah harga yang fantastis bukan?
Prospek budidaya kyuri sangat bagus dan menguntungkan dengan catatan pembudidaya telah mendapatkan channel konsumen yang siap membeli dan memasarkan kyuri ke resto dan ekspor. Begitu juga dengan komoditi sayuran eksklusif lainnya seperti labu kabocha, paprika dan buncis kenya.
“Jadi, sebelum menanam sebaiknya kita cari pasar dulu. Setelah pasar kita ketahui baru kita mulai tanam. Hal itu dapat membuat prospek usaha ini cerah dan bernilai jual tinggi. Harap dimaklumi, kyuri atau timun jepang ini kan harganya lebih mahal daripada timun biasa, jadi pasarnya juga harus menengah atas seperti resto dan eksportir,” ungkap Dodih.
Dodih menambahkan, untuk mendapatkan ceruk pasar tersebut belakangan ini kian sulit jika tak disikapi secara bijak. Terlebih persaingan usaha pada sayur mayur eksklusif tergolong ketat, utamanya yang menyasar konsumen dari kalangan eksportir.
Menghadapi persaingan usaha, Dodih selalu mempertahankan daya tawar produknya kepada konsumen dengan cara menjaga kualitas dan kontinuitas pasokan sehingga konsumen tidak berpaling kepada pembudidaya mentimun jepang lainnya.