Melihat Teknik Budidaya Kohlrabi

Pertanianku – Kohlrabi atau yang memiliki nama ilmiah Brassica oleracea var. gongylodes L. Adalah sejenis kubis yang dapat membentuk umbi di bagian batang di atas keping daun cotyledon dan berkembang seluruhnya di atas tanah.

Melihat Teknik Budidaya Kohlrabi

Bagian tanaman ini yang dikonsumsi untuk sayur adalah umbi dan juga daun-daun yang masih muda. Di Indonesia, kohlrabi belum begitu dikenal dan belum banyak ditanam. Kohlrabi tumbuh baik di daerah yang hawanya sedang, tetapi dapat juga tumbuh di daerah yang lebih panas.

Pada lokasi yang memiliki temperatur yang rendah, yaitu 12–14° C, dapat menyebabkan tanaman cepat berbunga. Jika keadaan ini terjadi, tanaman akan sulit membentuk umbi. Kohlrabi dapat ditanam pada segala jenis tanah, yang penting tanahnya subur, gembur dengan aerasi dan drainase baik. Berikut beberapa langkah budidaya kohlrabi.

  1. Kohlrabi diperbanyak dengan biji yang sebaiknya disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam.
  2. Untuk persemaian, pertama dibuatkan naungan. Kemudian benih-benih ditaburkan satu per satu secara merata menurut barisan dengan jarak antarbarisan 5 cm. Setelah itu benih ditutupi tanah.
  3. Tanah yang akan ditanami kohlrabi diolah dengan bajak atau dicangkul dan diberi pupuk kandang sebanyak 15–20 ton/hektar. Kemudian tanah digemburkan dan dihaluskan agar benar-benar bercampur dengan pupuk kandang.
  4. Lalu tanah itu dibuat bedengan-bedengan selebar 0,8 meter dengan jarak antarbedengan 20 cm.
  5. Setelah berumur 3 atau 4 minggu di persemaian, bibit dapat dipindahkan ke tempat penanaman.
  6. Jarak tanam yang dipergunakan tergantung varietasnya, yaitu sekitar 20×20 cm, 25×25 cm, atau lebih. Untuk mencegah agar umbi tidak retak atau pecah, jarak tanam hendaknya dirapatkan, tetapi jangan terlalu rapat, apalagi jika tanaman tidak kena cahaya. Jika terlalu rapat akan menyebabkan umbinya menjadi panjang.
  7. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air yang diberikan tidak menguap dan tanaman tampak segar. Setelah dipindahkan ke bedengan, tanaman harus disiram secukupnya. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap pagi atau sore.
  8. Apabila ada tanaman yang pertumbuhannya tampak kurang baik atau mati, segeralah tanaman itu disulam. Agar diperoleh pertumbuhan yang seragam, penyulaman sebaiknya dilakukan minimal seminggu setelah tanam.
  9. Penggemburan dapat dilakukan sambil menyiangi rumput-rumput liar yang tumbuh. Selain pemberian pupuk dasar agar pertumbuhan umbinya baik, penambahan pupuk buatan berupa TSP sebanyak 75–100 kg/ha juga perlu dilakukan.
  10. Panen dapat dilakukan pada umur 8–10 minggu semenjak disemai. Jika pertumbuhannya baik, diameter umbi dapat mencapai 4–8 cm, berat sekitar 0,3 kg.