Pertanianku – Budidaya ikan dengan menerapkan sistem air deras memang telah dikenal di luar negeri sejak 1970 hingga awal 1980-an. Sistem budidaya ini dapat menghasilkan produksi ikan dengan masa panen yang relatif singkat dan juga hasil panen yang berkali-kali lipat, dan tentu saja sangat menguntungkan pembudidaya. Namun, di Indonesia sendiri menjalankan budidaya ikan dengan sistem air deras masih merupakan sesuatu yang baru.
Usaha budidaya ikan dengan sistem air deras yang lebih dikenal dengan sebutan “running water system” ini masih merupakan metode budidaya ikan yang relatif baru di Indonesia, tetapi telah mampu memberikan produksi yang memuaskan. Oleh karena itu, banyak pembudidaya ikan yang berminat untuk mencoba metode ini.
Sesuai dengan namanya, kolam ini memanfaatkan aliran air yang relatif deras untuk mempercepat pertumbuhan ikan yang dipelihara. Hal ini tentu saja dapat dimengerti. Sebab, aliran air yang deras akan memberikan beberapa keuntungan berikut.
- Aliran air yang deras mampu menyediakan kandungan oksigen terlarut dalam air pada tingkat yang jenuh. Dengan demikian, oksigen terlarut dalam air selalu tersedia.
- Dengan selalu tersedianya kandungan oksigen terlarut dalam air, kolam dapat ditebari ikan dengan kepadatan yang tinggi.
- Aliran air yang deras akan mampu dengan segera membuang sisa makanan dan kotoran hasil metabolisme dari dalam kolam sehingga kemungkinan terjadinya proses pembusukan yang akan memperlambat pertumbuhan ikan dapat dihindari.
Sistem air deras temyata telah berkembang dengan pesat. Ini terlihat dengan dikembangkannya metode budidaya lain yang mempunyai sistem serupa, yaitu sistem air deras. Contoh yang paling terkenal dari usaha budidaya dengan sistem air deras adalah kolam air deras dan kolam drum.
Kolam air deras termasuk salah satu usaha budidaya ikan yang intensif. Tingkat produksinya relatif sangat tinggi, apabila dibandingkan dengan sistem budidaya yang lain. Karena sifatnya yang intensif, setiap kolam yang dipergunakan untuk membudidayakan ikan mempunyai ukuran yang tidak terlalu besar. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata ukuran luas kolam air deras yang dapat memberikan hasil optimal.
Usaha budidaya ikan dengan sistem kolam air deras ini dapat dilakukan dalam skala kecil, seperti yang umum dilaksanakan oleh pembudidaya ikan bermodal kecil, yang hanya mengoperasikan beberapa kolam. Dalam skala usaha yang lebih besar, seperti yang dilakukan oleh pembudidaya ikan bermodal besar, dapat dioperasikan satu unit sistem kolam air deras yang terdiri atas beberapa puluh kolam. Beberapa contoh budidaya ikan dengan sistem kolam air deras dalam skala besar dapat dilihat di Soreang (Kabupaten Bandung) dan Sundawenang (Sukabumi).
Dalam pembuatan satu unit sistem kolam air deras, yang perlu diperhatikan adalah tata letak antara kolam satu dan kolam yang lain. Tata letak kolam pemeliharaan sebaiknya disusun secara pararel dan tidak disusun secara seri. Sebab, susunan pararel mempunyai beberapa keuntungan berikut.
- Karena air yang berasal dan satu sumber yang sama kemudian dibagi secara merata, maka setiap kolam mendapat air dengan kualitas yang sama sehingga pertumbuhan ikan pada setiap kolam menjadi sama.
- Air yang berasal dari satu kolam akan langsung diketuarkan dan tidak akan masuk ke kolam lainnya. Dengan demikian, tidak akan terjadi proses penimbunan sisa makanan dan kotoran hasil metabolisme pada kolam berikutnya seperti yang terjadi pada sistem kolam air deras yang disusun secara seri.