Pertanianku — Salah satu upaya untuk mempercepat pohon berbuah adalah memberikan rangsangan agar pertumbuhannya lebih pesat. Perangsangan tersebut dapat dilakukan dengan zat perangsang tumbuh (ZPT).

Di pasaran, nama ZPT bermacam-macam, ada zat pengatur tumbuh, pengatur pertumbuhan tanaman, perangsang tanaman, pengatur zat tumbuh, stimulan, hormon tumbuh, dan agrohormon. Namun, di antara nama-nama tersebut, nama zat perangsang tumbuh lebih sering dipakai.
Zat pengatur tumbuh berfungsi untuk mengatur. Jika diaplikasikan pada tanaman, perannya sangat membantu untuk memengaruhi aktivitas jaringan berbagai organ ataupun sistem organ tanaman.
ZPT tidak memberikan unsur hara tambahan untuk tanaman karena perannya bukan seperti pupuk tanaman.Tugasnya dalam jaringan adalah untuk mengatur jalannya proses fisiologis seperti pembelahan dan pemanjangan sel. Selain itu, ZPT juga mengatur pertumbuhan akar, batang, daun, bunga, dan buah.
Pada dasarnya, tanaman bisa menghasilkan ZPT sendiri secara alami. Namun, dengan kemajuan teknologi pertanian, ada banyak produk tiruan ZPT yang dibuat secara kimia dan bisa digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman. Hasil tiruan yang didapatkan sering disebut sebagai ZPT hormonik sintetik. Jika diaplikasikan ke tanaman, akan menghasilkan reaksi yang sama seperti produk alaminya.
Selain berfungsi merangsang bunga keluar lebih cepat dan serempak, ZPT juga bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah.
Namun, Anda tidak bisa hanya mengharapkan dari pemberian ZPT untuk mendapatkan buah yang melimpah dalam waktu singkat. Pemberiannya harus didukung dengan pemupukan dan pengairan yang intensif. Dua perlakuan tersebut akan menyeimbangi pertumbuhan dan kebutuhan hara pada tanaman sehingga penggunaan ZPT akan jauh lebih efektif.
Jika aplikasi ZPT tidak diimbangi dengan pemupukan dan pengairan yang sesuai, tanaman justru akan mengalami masalah lain dan tumbuh merana.
Aplikasi ZPT juga harus mempertimbangkan kondisi tanaman.Waktu aplikasi yang paling tepat adalah pada saat tanaman sudah mencapai kondisi yang maksimum dan sehat.
Pemberiannya hanya boleh dilakukan pada dosis yang kecil. Jika diberikan dalam dosis tinggi justru akan menimbulkan dampak yang tidak efektif. Bahkan, pemberian yang berlebihan dapat menghambat khasiat hormon yang diinginkan.